Jakarta – Taliban menginstruksikan semua pegawai negeri laki-laki memelihara jenggot, jika tidak ingin dipecat. Tiga sumber Reuters mengatakan, kebijakan tersebut masuk peraturan baru cara berpakaian yang diberlakukan oleh pemerintahan di Afghanistan itu.
Perwakilan dari Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, sampai berpatroli di pintu masuk kantor pemerintah pada hari Senin, 28 Maret 2022, untuk memeriksa apakah karyawan mematuhi aturan baru atau tidak.
Karyawan diinstruksikan untuk tidak mencukur jenggot dan mengenakan pakaian lokal yang terdiri dari atasan dan celana panjang yang longgar, serta topi atau sorban. Dua sumber Reuters mengkonfirmasi, mereka juga diberitahu untuk memastikan mereka salat tepat waktu.
Menurut data Aljazeera, seperempat lebih dari 400.000 pegawai negeri sipil di Afghanistan sebenarnya adalah perempuan. Akan tetapi, mereka dilarang bekerja sampai ada prosedur syariah untuk memastikan keselamatan mereka.
Pekan lalu, Taliban melarang perempuan melakukan perjalanan udara tanpa pendamping laki-laki. Pembukaan sekolah menengah bagi perempuan juga gagal, tidak seperti yang dijanjikan.
Pada hari Minggu, Taliban memerintahkan taman untuk dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Perempuan hanya diizinkan masuk tiga hari selama satu minggu dan pria empat hari lainnya.
Kebijakan termasuk berlaku juga untuk akhir pekan. Artinya pasangan yang sudah menikah dan keluarga bahkan tidak dapat berkunjung bersama.
Pemerintahan Taliban telah menuai kritik di dalam negeri dan dari pemerintah Barat karena memaksakan interpretasi garis kerasnya terhadap hukum Islam ke semua warga Afghanistan.