Blangkejeren – Situasi dan kondisi sebagian besar wilayah vital di Kabupaten Gayo Lues hancur total dan nampak berantakan, akibat hantaman banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Longsor menyebabkan akses masuk ke Gayo Lues dari arah Medan-Kutacane sempat lumpuh total selama dua hari Sabtu-Minggu (16-17/4). Hal ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama sepekan.
Sebelumnya pada Sabtu (16/4) wilayah permukiman penduduk di Kampung Badak Kecamatan Dabun Gelang terendam banjir. Ketinggian air mencapai 3 meter.
Akibat derasnya hantaman banjir bandang tersebut sejumlah tanggul penahan tebing hancur dihamtan air menyapu rumah rumah penduduk di pusat Kota Kecamatan tersebut.
Banjir dan longsor yang merendam sejumlah fasilitas umum dan rumah penduduk meninggalkan sisa material lumpur, kayu dan bebatuan. Hal ini juga melanda ratusan hektar sawah dan lahan pertanian penduduk, sebagian besar hancur dan tertimbun.
Informasi ini diterima Atjehwatch.com melalui Kalaksa BPBD Gayo Lues Suhaidi,SE, MSi , via WhatsApp, saat ini laporan yang masuk terkait bencana tersebut hampir merata di setiap titik rawan bencana yang ada di Kabupaten Gayo Lues
“Hanya saja tingkat kerusakannya yang berbeda beda. Tetapi diprediksi ini adalah banjir terparah yang terjadi diwilayah dataran tinggi Gayo Lues sejak sepuluh tahun terakhir,” kata Suhaidi.
Kecamatan yang paling parah mengalami keruskan adalah Blangkejeren, Dabun Gelang, Putri Betung, Tripe Jaya, Blang Jerango, malahan Kawasan Wisata Kampung Inggris Agusen disapu banjir bandang, yang tersisa hanya bebatuan, pasir dan gelondongan.
Dia memastikan masih banyak pasilitas yang rusak karena hampir seluruh sungai sungai besar dan Kecil di Kabupaten Gayo Lues serentak meluap. “Beberapa tanggul jebol, kami yakin masih banyak yang belum terdeteksi karena beberapa daerah terisolir akibat ruas jalan yang terputus,” sebut Suhaidi.
“Pihaknya berkoordinasi dengan seluruh jajaran BPBD Kabupaten Gayo Lues tengah mendata dan mengumpulkan informasi daerah mana saja yang rusak parah dan ringan. Wilayah mana saja yang butuh penanganan darurat. Namun untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan,” tambahnya.
Merilis dari Informasi yang sudah masuk pusat bencana terparah terjadi di Kecamatan Dabun Gelang dengan pusat bencana mulai dari Kampung Badak, Leme, Kendawi hingga masuk Kecamatan Rikit Gaib, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantan Cuaca, Terangun , Tripe Jaya dan sebagian Blang Jerango dan Kecamatan Kutapanjang.
Sementara untuk ruas jalan Kabupaten dan jalan provinsi kerusakan terparah terjadi banyak titik di Kecamatan Blangkejeren dan Putri Betung, hingga lintas Kutacane – Medan disebagian badan jalan rusak, selebihnya tertimbun longsor di banyak tempat. Sementara saat ini untuk jalur Kutacane – Medan sudah berjalan normal dan beberapa alat berat stanby di lokasi bencana.
Untuk saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari beberapa kecamatan tentang apa saja fasilitas yang rusak dan hancur dan wilayah mana saja yang butuh penanganan darurat.
XSetelah data masuk akan segera kita informasikan kepada rekan-rekan jurnalis, secara total kerugian sementara mencapai ratusan milyar,” kata Suhaidi.
Lanjut Suhaidi, Kecamatan Blangkejeren, dan Putri Betung dengan pusat bencana Kampung Agusen, Karang Anyar, Tetumpun dan disekitar perbatasan antar Kecamatan Blangkejeren dan Putri Betung. Banjir juga menyapu beberapa daerah pinggiran kota seperti Kampung Lempuh, Raklunung, Penampaan, Tebukit Bacang, dan beberapa tempat lainnya yang sudah menjadi langganan banjir.
Sementara hasil pendataan lainnya, hampir semua sungai-sungai kecil yang bermuara ke sungai besar juga mengalami peningkatan debit air bahkan sebagian meluap dan mengeruk dasar sungai. Diperkirakan hampir semua anak sungai tersebut mengalami pengikisan di bagian dasarnya.
“Ini bisa menjadi ancaman besar dan serius bagi Kabupaten Gayo Lues, jika tidak cepat diperbaiki dan diantisipasi dengan merehab semua tanggul dan bronjong yang disapu banjir,” tegas Suhaidi.
Senada dijelaskan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gayo Lues, Mustafa, ST, memang sejumlah anak sungai baik sungai besar dan kecil hampir rata mengalami peningkatan debit air dan luapannya menyapu bersih tebing-tebing penahan yang sebelumnya sudah ada. Yang hancur rata-rata sawah dan perkebunan penduduk, baik yang digerus air bah maupun yang tertimbun pasir, serta sejumlah ruas pasilitas jalan kabupaten hancur dan amblas.
Hingga berita ini diturunkan, yang baru mendapat penanganan serius adalah ruas jalan Blangkejeren – Kutacane yang putus total, sementara wilayah lainnya hanya sekedar bantuan darurat. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat Gayo Lues agar meningkatkan kewaspadaannya di wilayah masing masing, karena curah hujan masih tinggi.
“Dengan situasi ini bencana mudah saja datang menghampiri, tingkatkan kewaspadaan dan segera berikan informasi jika terjadi bencana susulan. Dan sesuai imbauan Bupati Gayo Lues, status saat ini Siaga Bencana,” tutup Mustafa.
Reporter: Hamsani