PT Pema Global Energi (PGE) Aceh menginvestasikan uang sebesar 33,9 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk mencari cadangan minyak dan gas baru di Provinsi Aceh.
Perusahaan pelat merah milik Pemerintah Aceh itu merealisasikan komitmen kerja lima tahun ke depan dimulai awal bulan depan atau semester kedua tahun ini.
Direktur Utama PGE Teuku Muda Ariaman, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/5/2022) menyebutkan, kegiatan seismik 3D dimulai bulan depan atau semester kedua tahun ini.
“Karena itu kami mohon doa dan dukungan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat Aceh kegiatan operasional dan proses pencarian sumber baru migas kita ini berhasil,” harapnya.
Pencarian sumber migas baru, sambungnya, akan menentukan keberlangsungan Blok B di Aceh Utara selama 20 tahun ke depan.
“Namun jika kita gagal menemukan cadangan baru, maka usia Blok B ini hanya bisa kita operasikan dua tahun ke depan hingga 2024. Ini melihat dari sisi keekonomian sumur minyak,” terangnya.
Setahun terakhir, PGE mengelola Blok B yang merupakan sumur bekas milik Exxon Mobil seterusnya dialihkan ke PT Pertamina Hulu Energi dan kini dikelola oleh PT PGE.
“Kami harap bisa memberikan yang terbaik untuk Aceh,” katanya. Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Teuku Mohamad Faisal mengapresiasi perusahaan baru yang mengelola Blok B itu.
“Saya apresiasi keberhasilan PGE selama ini. Kita terus mendorong pencarian sumber migas baru dan ini butuh dukungan semua pihak agar lancar dan berdampak pada pembangunan Aceh,” pungkasnya.