SIGLI – Sekitar 700 hektare (ha) lahan sawah di kawasan Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, ditanami serentak. Itu merupakan lahan sawah bersumber debit air irigasi teknik dari hulu Sungai Krueng Baro dan aliran sungai Krueng Reubee.
Amatan Media Indonesia, Minggu, 19 November 2023 700 ha lahan sawah milik petani yang ditanami serentak itu tersebar di empat lokasi Kemukiman (kumpulan beberapa desa sesuai kearifan lokal). Yaitu Kemukiman Reubee, Kemukiman Beuah, Kemukiman Bambong dan Kemukiman Gampoeng Aree.
Tokoh masyarakat tani Kecamatan Delima, Pidie, Mawardi mengatakan, sudah terbiasa petani setempat dianjurkan menanan padi serentak. Hal itu untuk memudahkan sesama petani melakukan kordinasi terkait pertumbuhan tanaman dan ketersediaan sumber air irigasi.
Lalu penanaman serentak pada awal musim hujan seperti sekarang, tentu mudah mendapatkan ketersediaan air dan selama pertumbuhan tanaman padi masuk saat musim penghujan.
Menurut Mawardi, penanaman serentak yang dimulai sejak tiga hari terakhir diperkerirakan sepekan lagi akan selesai seluruhnya.
“Mulai dari waktu menabur benih hingga usia padi mulai berbulir, tentu sepanjang itu bertepatan dengan musim hujan sehingga pertumbuhan padi lebih bagus. Kalau bersungguh-sungguh dan rajin mengontrol tentu hasil produksi juga meningkat,” tutur Mawardi.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Pidie, Ir Muhammad, mengatakan, aksi menanam padi serentak itu cukup banyak manfaatnya. Antara lain adalah dapat mengurangi atau mencegah serangan hama penyakit.
Kegunaan lain adalah, dengan cara penanaman serentak pasti usia tanaman padi tidak jauh berbeda. Itu sangat membantu pencegahan hama dan penyakit.
Misalnya di saat ada serangan hama berbahaya atau penyakit, ini terbagi ke seluruh penjuru yang ditanami. Sehingga tidak berkerumun pada satu lokasi.
“Ini artinya tidak berpotensi gelombang hama penyakit lebih besar. Hanya saja tercecer di tempat yang luas sehingga tidak terjadi populasi berbahaya,” tutur Muhammad.
Adapuan Ahli Ilmu Tanah dari Fakultas Pertanian Universitas Syi’ah Kuala Banda Aceh, DR Helmi, kepada Media Indonesia, mengatakan penanaman serentak dimulai pada awal musim hujan merupakan cara yang benar. Karena pada saat itu untuk mengatur dan ketersediaan air lebih mudah.
“Kebutuhan air untuk tanaman padi lima kali lebih banyak dibandingkan dengan palawija dan kacang-kacangan. Menanan tepat waktu dengan memperhatikan ketersediaan air dan menyesuaikan musih sangat dianjurkan. Apalagi mencegah serangangan hama penyakit, merupakan hal paling penting dilakukan petani,” tambah lulusan Doktoral Universitas Nagoya Jepang itu.