JAKARTA – Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran pers sebagai pilar demokrasi dan pengawas pemerintahan.
Menurutnya, pers yang keras dan dinamis dapat mengungkap masalah-masalah yang terjadi di Indonesia dan mencegah tindakan-tindakan yang merugikan bangsa.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Dialog Pers dan Capres yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Jakarta, Kamis (4/1/2023). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo berdialog dengan sejumlah wartawan dari berbagai media massa.
“Dengan kebebasan pers yang dinamis, dan kalau perlu keras. Kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberi tahu kita bahwa something wrong. Ada masalah di negara kita. Sering dikatakan negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan, karena begitu ada kelaparan semua tahu,” katanya.
Prabowo mengaku dirinya dan partainya dapat berkembang karena adanya kebebasan pers. Ia mengapresiasi pers yang telah memberitakan berbagai hal terkait dirinya, baik positif maupun negatif.
“Dan saya tidak mungkin di sini tanpa pers yang bebas. Saya, partai saya, bisa berkembang karena ada kebebasan pers. Menurut saya pers adalah faktor demokrasi tersebut,” ujar dia.
Selain pers, Prabowo juga menyoroti pentingnya pemilihan umum sebagai elemen demokrasi pertama. Ia mengklaim bahwa dirinya adalah orang yang percaya pada demokrasi dan telah mengikuti proses pemilu beberapa kali.
“Saya percaya demokrasi. Saya ikut proses demokrasi. Sekian puluh tahun. Saya ikut konferensi di Golkar. Lalu saya bikin partai baru setapak demi setapak, saya ikut pemilu sudah beberapa kali,” tutur dia.
Prabowo berharap, rakyat dapat memilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia melalui pemilu yang jujur dan adil.
“Rakyat harus bisa memilih pemimpin,” pungkas Prabowo. []