BANDA ACEH – Kesehatan para Jemaah haji asal Aceh yang baru tiba dari tanah suci akan dipantau selama 14 hari. Hal ini dikatakan sebagai salah satu cara untuk antisipasi penyebaran virus covid yang sempat mewabah di dunia, beberapa tahun lalu.
Hal ini disampaikan dr. Ziad Batubara MPH, Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas 1 Banda Aceh, dalam temu pers, Rabu 10 Juli 2024.
“Kesehatan para Jemaah ini kita pantau 14 hari pasca kepulangan. Ini sudah kita perintahkan ke kabupaten kota,” ujar dr. Ziad Batubara.
Sebelumnya diberitakan, jemaah haji kloter 1 asal Aceh akan tiba di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu siang, 10 Juli 2024.
Kloter 1 asal Aceh terdiri dari 393 jemaah dari Sabang dan Aceh Besar. Kekosongan pasca meninggalnya satu jemaah asal Sabang diisi dengan mutasi dari kloter 5 asal Aceh.
“Ada 4 jemaah di kloter 1 yang membutuhkan ambulans begitu tiba di Aceh. Satu orang langsung kita rujuk ke RSUZA Banda Aceh,” ujar dr. Ziad Batubara MPH, Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas 1 Banda Aceh, dalam temu pers di Media Center Haji, Rabu 10 Juli 2024.
Selain itu, kata dia, seluruh jemaah haji yang baru pulang dari tanah suci juga akan diperiksa kesehatannya oleh tim dari BKK Kelas I Banda Aceh.
“Jemaah yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius, akan di swab. Ini hanya untuk kehati-hatian semata. Arab Saudi kan tempat berkumpulnya seluruh umat Islam di dunia, yang memungkinkan jemaah kita terpapar virus.”
“Kita juga menyarankan kepada seluruh panitia maupun keluarga yang akan kontak langsung dengan jemaah untuk memakai masker. Ini untuk menghindari hal-hal yang tak diizinkan,” ujar dr. Ziad Batubara lagi.
Temu pers ini juga dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Aceh dan Kepala UPTD Asrama Haji Aceh. []