BLANGPIDIE – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) secara resmi membentuk pengurus jilid dua pasca pengurus pertama telah dibekukan oleh DPD Grib Jaya Provinsi Aceh beberapa waktu lalu.
Pembentukan pengurus DPC Grib Jaya Abdya itu turut dihadiri Wakil Ketua DPD Grib Jaya Aceh Putra Dieng, Ketua DPC Grib Jaya Abdya Polem Muda Ahmad Yani dan sejumlah pengurus lainnya yang berlangsung di salah satu Caffe dalam Kecamatan Tangan-Tangan kabupaten setempat. Minggu (29/09/2024).
Ketua DPC Grib Jaya Abdya, Polem Muda Ahmad Yani dalam kesempatan itu menyatakan bahwa, Grib Jaya lama yang sudah pernah dibentuk telah usai kepengurusan pasca di bekukan oleh DPD Grib Jaya Aceh.
“Kita satu garis komando, jadi saya masih sah dan diberikan mandat oleh DPD untuk membentuk pengurus baru,” kata Polem Muda dengan tegas.
Dalam politik, lanjut Polem, pihaknya lebih selektif dalam melihat arah calon pemimpin yang lebih baik untuk Abdya. Pasalnya, Polem justru lebih cendrung untuk berbuat demi kemaslahatan masyarakat Abdya pada umumnya bukan untuk kepentingan pribadi.
“Memang kita harus memikirkan keberlangsungan organisasi kemasyarakatan (Grib) ini. Akan tetapi, yang lebih penting demi pembangunan Abdya kedepan yang lebih baik lagi. Kita siap berada di garda depan pemenangan calon pimpinan yang memikirkan nasib rakyak dengan pembuktian yang jelas dan nyata,” lanjut Polem.
Awalnya, Polem bersama GRIB Abdya jilid pertama sempat mendukung pasangan nomor urut 1, namun setelah berdiskusi panjang, Polem Muda kemudian mengalihkan dukungan untuk pasangan nomor urut 3 yakni Safaruddin-Zaman Akli sebagai Bupati dan Wakil Bupati Abdya dengan moto Arah Baru Abdya Maju.
“Kali ini kita akan konsisten dan siap memenangkan calon pemimpin pilihan kita bersama di Abdya,” ungkapnya.
Untuk itu, harus dibuat susunan pengurus baru dan pengurus Grib tidak perlu ragu. “Kita tetap satu kemando hingga ke pusat dibawah pimpinan bang Hercules dan pak Prabowo Subianto Presiden terpilih sebagai Pembina Ormas Grib ini,” ujarnya.
Sebagai putra Kecamatan Setia, Polem mengajak untuk membawa Grib ini ke arah yang lebih baik dalam program sosial dan kemanusiaan lainnya. “Karena ini momen politik Pilkada jadi kita juga berhak menentukan sikap dukungan,” tuturnya.
Pasca dibekukannya pengurus lama, jadi Pengurus baru ini akan lahir dan bergerak dari Kecamatan Tangan-Tangan untuk seterusnya akan dibentuk PAC juga di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Abdya.
“Sekali lagi saya tegaskan, haram saya keluar dari barisan Safaruddin, jika ini terjadi maka saya siap meninggalkan Grib,” demikian pungkasnya.
Secara singkat, Adami Usman selaku Sekretaris DPC GRIB Abdya yang baru terpilih juga ikut dan senada dengan ala yang disampaikan oleh Ketua DPC GRIB Jaya Abdya.
“Jika Ketua Grib Jaya Abdya mengalihkan dukungan lagi, makanya dengan sigap saya orang pertama yang akan me Musda Luar Biasa (Musdalub) untuk menggulingkan Polem Muda,” ucap Adami singkatnya dan tegas.
Disamping itu, Wakil Ketua DPD Grib Jaya Aceh, Putra Dieng pada kesempatan yang sama mengatakan, ormas ini terbentuk sejak tahun 2011, pada dasarnya bergerak dibidang sosial hingga lahir ke bidang politik. Dan pihaknya setuju bahwa Grib Jaya Abdya memberikan dukungan penuh untuk pemenangan Safaruddin-Zaman Akil di Abdya.
“Grib ini merupakan ormas komando, bukan ormas abal-abal. Jadi kalau melawan komando akan diberhentikan secara tidak hormat apabila mengkhianati Grib. Mengenai dukungan, kita juga sudah sepakat untuk tidak menarik dukungan dari satu arah komando,” terangnya.
Mengenai isu yang berkembang selama ini, Putra mempertegas bahwa Grib Jaya satu komando tidak ada dualisme di Abdya. Mandat lama sudah dicabut, maka dengan hadirnya mandat jilid 2 ini, hanya ada satu ketua yakni Polem Muda Ahmad Yani dan diberikan mandat untuk membentuk pengurus baru di Abdya.
“GRIB ini juga bukan anti kritik dan masukan, namun jika ada yang mengganjal maka silahkan dipertanyakan dengan adab dan etika. Ketika melihat sosok Polem maka kami tetap sepakat mengusung polem sebagai Ketua. Meski masih tertatih-tatih, namun Polem tetap siap membesarkan Grib ini,” demikian pungkasnya.