BANDA ACEH – Proses evakuasi pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di perairan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, masih menunggu keputusan dari pihak UNHCR dan Imigrasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Zainal, menjelaskan bahwa UNHCR dan Imigrasi telah melakukan koordinasi mengenai pemanfaatan lokasi pengungsian yang tersedia di Kota Lhokseumawe.
“Kami masih menunggu keputusan dari mereka. Kalau memang sudah disepakati, maka akan kita tarik ke daratan untuk selanjutnya dibawa ke Lhokseumawe,” kata Zainal saat dikonfirmasi Kompas.com via WhatsApp, Senin (21/10/2024).
Zainal menambahkan bahwa hingga saat ini, para pengungsi tersebut masih berada di atas laut. Meski demikian, kebutuhan logistik mereka telah disalurkan oleh petugas di lapangan.
“Untuk kebutuhan logistik di kapal, sudah ditangani langsung oleh UNHCR yang sudah berada di Labuhan Haji,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zainal menyebutkan bahwa dari sejumlah pengungsi Rohingya, empat di antaranya telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
“Ada yang dievakuasi karena sakit, mereka berjumlah empat orang,” sebutnya.
Zainal memastikan bahwa upaya proses evakuasi para pengungsi ke daratan masih terus dilakukan. “Sudah ada upaya dari pihak UNHCR dan Pemda untuk melakukan pembahasan terkait proses pendaratan mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Kompas.com telah berusaha menghubungi Faisal Rahman, Protection Associate UNHCR Indonesia, terkait wacana evakuasi para pengungsi tersebut. Namun, hingga kini ia belum memberikan respons.