SIGLI – Kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kembali diterjang banjir dan tanah longsor. Hujan deras yang berakibat bencana alam itu berawal sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa, 10 Desember 2024, air mulai surut pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB.
Akibat sedimen lumpur longsor memenuhi jalur, arus lalulintas dari arah pedalaman Blang Pandak-Ibukota Kecamatan Tangse atau sebaliknya terganggu. Lalu desa pedalaman Blang Pandak na’ subur di kaki Gunung Halimun itu terisolir selama beberapa jam.
Arus lalu lintas dari dan tujuan ke desa bercuaca sejuk dan dinngin di tengah hutan rimba itu kembali lancar pada Selasa sore menjelang malam setelah dibersihkan alat berat eskavator becho dari Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Pemkab Pidie.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pidie, Buchari, mengatakan pihaknya menempatkan satu unit eskavator di lokasi tersebut.
“Selain di jalur Blang Pandak-Keude Tangse, longsor tebing gunung juga terjadi di jalur Nasional Beuerenuen, Pidie-Meuolaboh Aceh Barat. Tepatnya di lintasan Desa Geunie, Kecamatan Tangse Tangse,” kata Buchari di Pidie, Selasa, 10 Desember 2024.
Dia menjelaskan penanganan dilakukan langsung oleh personel Balai Pengawasan Jalan Nasional. Satu unit alat berat dari Balai Kementerian PU itu juga disiagakan mengawasi jalur.
“Kita sudah tempatkan 2 unit alat berat siaga untuk di jalur kabupaten setempat. Ada satu unit lainnya milik Balai Pengawasan Jalan Nasional juga siaga jalur Nasional Beureunuen-Meulaboh” jelas Buchari.