BLANGPIDIE – Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya) dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Abdya Nomor 461 tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) Tabung 3 Kilogram Dalam Kabupaten Abdya, sebesar Rp22.500 per tabung.
“Sesuai SK Bupati Abdya, harga gas LPG 3 kilogram di pangkalan sebesar Rp22.500 per tabung,” kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Abdya, Zedi Saputra, Senin (10/03/2025).
Dalam SK itu, Pemerintah telah menetapkan HET LPG 3 Kilogram dalam Kabupaten Abdya Rp22.500 pertabung, dengan rician harga agen ke pangkalan/sub penyalur sebesar Rp18.500 pertabung.
“Pengusaha pangkalan melakukan penebusan ke agen sebesar Rp18.500, kemudian mereka menjual ke masyarakat dengan harga Rp22.500. Jadi, keuntungan yang didapatkan pengusaha pangkalan sebesar Rp4000 per tabungnya. Ini sudah ditentukan dalam SK Bupati Abdya,” sebut Zedi.
Selain itu, pengusaha pangkalan/sub penyalur dilarang menjual LPG 3 kilogram di luar wilayah kerja/kawasan yang telah ditentukan. Kemudian, pengusaha pangkalan/sub penyalur dalam menjalankan usahanya wajib terlebih dahulu memiliki dokumen perizinan yang sah (HO, SITU, SIUP, dan TDP).
“Yang paling penting lagi adalah, pengusaha pangkalan/sub penyalur yang mensuplai kebutuhan LPG tabung 3 kilogram harus menempelkan pemberitahuan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk diketahui oleh masyarakat,” jelas Zedi.
Untuk kebutuhan LPG 3 kilogram selama bulan Ramadhan 1446 H, dipastikan mencukupi. Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan rapat dengan tiga agen pangkalan gas yang ada di Abdya.
“Kita sudah melakukan rapat dengan tiga agen gas di Abdya (PT Gah Lhe Kilo, PT Surya Meukat Gas, dan PT Ujong Raja Kuala Batee) sebelum bulan puasa untuk memastikan pemasokan gas selama Ramadhan. Menurut pengakuan mereka, ketersedian gas mencukupi dan tidak ada kendala,” ujar Zedi.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Abdya, Iptu Wahyudi, menegaskan bahwa penetapan HET LPG 3 kilogram oleh pemerintah harus dilaksanakan oleh seluruh pangkalan gas di Abdya, jika tidak maka akan dilakukan penindakan tegas.
“Jika ada yang melanggar, maka akan kita lakukan penindakan,” kata Wahyudi.
Ia menyebutkan, setiap wilayah sudah diatur kuota kebutuhan gas subsidi tersebut. Oleh kaenanya, tidak boleh menjual ke luar daerah lain, sebab akan terjadinya kelangkaan gas subsidi di Abdya.
“Bagi pangkalan yang menjual gas subsidi tidak sesuai HET, masyarakat harus laporkan, maka izin usahanya akan dicabut. Dan yang menjual gas subsidi ke daerah lain, itu sanksinya pidana,” ujar Wahyudi.
Ia menerangkan, gas subsidi itu harus diperuntukkan untuk orang yang membutuhkan dan tepat sasaran, sehingga tidak terjadinya kelangkaan gas d Abdya, terutama pada bulan puasa.
”Selama ini, kita rutin melakukan patroli dan pemantauan ke lapangan secara berkala untuk menjaga kestabilan harga gas subsidi di masyarakat. Kita mengimbau kepada pengusaha pangkalan agar tetap menjual gas LPG 3 kilogram sesuai HET dan tepat sasaran,” pungkas Wahyudi.
Di Palangkaraya Kalteng harga gas elpiji ecer masih berkisar harga 35,000 s/d 38,000 mohon di tertipkan
Di magelang jawa tengah ada yg smpe 25rb 30rb apalgi kmren pas susah gas 40rb
Ditempat kmi dilampung 25rb pedesaan 35rb sampe 40rb,????????
Ditempat kmi dilampung 25rb pedesaan 35rb sampe 40rb,????????
Di suoh lampung barat 30-40 ribu per tabung tolong di tindak
Di tempat saya suoh kabupaten Lampung Barat LPG 3 kg,harga ecerannya 33 ribu,sampai 37 ribu
Bagai mana yh jual penhecer harganya mulai 35 rp sampai 40 pertabung 3 kg mohon perhatian pemegang kebijakan.
Harga gas Elpiji 3kg di Jawa Tengah tembus Rp.30.000
Di tempat ku bnjir gas untuk sekarang
d jambi kualatungkal tanjab
35 yampek 50, kemaren pas langka 65 tolong d tertipkn
Hagar gas Elpiji 3 kg di jual pakanbaru Rp .25.000 tlg di tertipkan