BLANGPIDIE – Masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya, mengkritisi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Aceh, atau Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh karena diduga petugasnya bekerja asal-asalan atau serampangan terhadap pemelihara jalan dua jalur di Kuta Makmur tepatnya di Kecamatan Jeumpa kabupaten setempat.
“Petugas PUPR Aceh, atau rekanan yang mengerjakan proyek pemeliharaan jalan dua jalur membabat rumput asal-asalan,” kata Sulaiman (49), salah seorang warga yang tinggal di seputaran jalan dua jalur tersebut.
Pada awak media, Ia juga menyampaikan, meski kepada petugas tersebut telah diberi masukan untuk membersihkan rumput yang telah telah dibabat agar dipungut, namun pekerja malah mengelak dan hanya sinis mendengar masukan warga.
“Rumput yang telah dibabat pada trotoar jalan ini (menunjuk kearah objek) tidak dibersihkan, saat kami meminta untuk diangkat, mereka menjawab sinis, ia jawab biar saja disitu, nanti juga hilang sendirinya jika mobil melintas,” ucap Sulaiman, mengulangi kata-kata petugas yang membabat rumput di trotoar.
Senada, Keuchik Kuta Makmur, M. Nasir Ubit membenarkan persoalan yang terjadi di Desa nya itu, dan berharap kepada pihak terkait untuk mengevaluasi para pekerja perawatan atau pemeliharaan jalan Nasional tersebut.
“Jika hal itu selalu dilakukan oleh petugas pemeliharaan jalan dua jalur ini, akan sangat menganggu kami masyarakat dan itu pastinya akan merugikan kami yang terdampak,” ucap Nasir.
Sambungnya lagi, jika musim penghujan seperti ini maka rumput yang tidak dipungut petugas akan mengganggu saluran pembuangan air.
“Itu sampah rumput yang dibabat tidak dibersihkan akan dibawa air hujan, sampai pada pipa pembuangan air akan tertahan atau tersumbat. Maka akan ada luapan air pada badan jalan hingga suatu waktu akan membuat jalan rusak,” ucap Nasir.
Ia berharap pada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh atau PUPR Aceh untuk menindak petugas yang tidak bisa diajak kerjasama.
“Jika tidak ada tindakan, kami yang akan langsung menyurati Ditjen Bina Marga. Karena kejadian ini telah terjadi berulang kali,” pungkas Keuchik Nasir.