KUTACANE – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Aceh Tenggara yang berhasil meraih lima kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tenggara 17 April 2019 silam, tidak berkoalisi dengan Partai Aceh (PA).
Hal itu dikatakan oleh Marwan, anggota DPR dari Gerindra, di Kantor DPRK Aceh Tenggara, Rabu 4 September 2019.
“Dari hasil rapat sementara, kita tidak berkoalisi bang, Gerindra membentuk fraksi sendiri. Sedangkan PA gabung dengan fraksi gabungan Pisau Mesalut,” ungkapnya kepada atjehwatch.com.
Partai Aceh yang hanya memperoleh satu kursi pada Pileg 17 April 2019 lalu, membuat mereka harus bergabung dengan fraksi gabungan Pisau Mesalut yang terdiri dari, PA, Nasdem, PKB, PDIP, Demokrat dan PAN. Mereka hanya masing-masing memperoleh satu kursi.
Disisi lain, Golkar berhasil meraih 10 kursi dari total tiga puluh kursi DPRK Aceh Tenggara. Sehingga selain membentuk fraksi, Golkar juga berhak menduduki jabatan Ketua DPRK. Disusul Hanura yang menjadi runner up yang memperoleh sembilan kursi. Perolehan itu membuat Hanura menduduki Wakil ketua I DPRK Aceh Tenggara jatuh ke Hanura.
Meski demikian, tambah Marwan, hasil rapat pembentukan praksi tersebut belum sah. Sebab, hasil tersebut masih bersifat sementara.
“Ini belum disahkan bang, ini hasil rapat sementara, kemungkinan besok akan disahkan,” ujar Marwan.
Laporan Sapti