Singkil – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh Drs Mahdi Efendi mengatakan, hasil rekomendasi survei, Aceh masih membutuhkan banyak pegiat anti narkoba, apalagi daerah yang menjadi sasaran peredaran gelap untuk narkoba.
“Singkil merupakan suatu daerah yang bisa menjadi sasaran peredaran gelap narkoba,” kata Mahdi Efendi melalui Edy Rachman, S. IP, MA, Kasubbid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan pada acara penguatan kapasitas bagi berbagai elemen masyarakat Aceh Singkil terkait Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran gelap Narkoba (P4GN) di Aula PPS Aceh Singkil, Rabu 18 September 2019.
Untuk itu, kata Edy Rachman, pelatihan anti Narkoba ditujukan untuk tokoh masyarakat, pelajar, LSM, dan para pemuda, khususnya di Aceh Singkil.
“Materi yang disampaikan juga memngenai Kreativitas Tanpa Narkoba dan Memahami Bahaya Narkoba,” katanya.
Sementara Ketua Ketua Sekolah Pemimpin Muda (SPMA) Roys Vahlevi M yang tampil menjadi pembicara mebyebut Narkoba selain menghancurkan segala hal yang ada dalam diri seseorang, juga dapat menbentuk karakter negatif hingga kematian si individu.
Untuk itu Pahlevi meminta masyarakat di Singkil untuk Kenali Allah, Petakan potensi diri dan lingkungan, cari ilmu dan pengetahuan, dan
Kembangkan kreativitas positif
“Jadilah seseorang bermanfaat bagi sesama,” katanya.
Sementara itu narasumber selanjutnya Drs Hermanto, Kaban kesbangpol Aceh Singkil menuturkan ancaman narkoba terhadap bonus demografi tahun 2030.
Acara tersebut dihadiri dan diikuti 130 peserta, Kesbangpol Singkil Drs Hermanto. Pembicara tampil Ketua Sekolah Pemimpin Muda (SPMA) Roys Vahlevi M, dan dr Rudy Gunawan yang mengkaji perspektif kesehatan. (ji)