TAPAKTUAN – Ketua KPA Lhok Tapaktuan, Muchlis atau akrab disapa Nek Rayeuk, menilai tindakan Komnas HAM yang memanggil Mualem Muzakir Manaf terkait pelanggaran HAM di masa lalu, salah kaprah.
Hal ini disampaikan Nek Rayeuk kepada atjehwatch.com, Selasa malam 8 Oktober 2019.
“Saya orang yang pertama yang akan syahid jika terjadi sesuatu sama Mualem. Saya dan pasukan masih siap,” kata Nek Rayeuk.
“Mualem adalah kehormatan kami kehormatan GAM. Komnas HAM salah kaprah jika memeriksa Mualem,” ujarnya lagi.
Di wilayah Aceh Selatan, kata Nek Rayeuk, banyak kasus pelanggaran HAM masa lalu yang hingga kini tak pernah disentuh. Para pelakunya adalah jenderal tertinggi institusi negara dan korbannya adalah masyarakat.
“Pelanggaran HAM Jambo Kepok Aceh Selatan, kasus Simpang 3 Kluet Tengah, penembakan masyarakat di pengungsian Jambo Dalem dan banyak kasus lainnya. Yang harus diadili seharusnya adalah Wiranto yang sudah jelas-jelas melakukan pelanggaran HAM,” kata Nek Rayeuk.
Nek Rayeuk menilai ada scenario lain dibalik pemanggilan Mualem oleh Komnas HAM terkait kasus di masa lalu. Pemanggilan tersebut dinilai lebih ke arah politik serta ingin menjerat satu persatu mantan pimpinan GAM di Aceh.
“Mualem adalah nyawa saya. Kami tak akan diam jika ia dikriminalisasi. Kami lawan, terserah apapun resikonya,” ujar Nek Rayeuk.
“Komnas HAM bermain dengan orang yang salah. Kami tak akan terima jika Mualem mau ditargetkan seperti Irwandi,” katanya lagi. []
Saya sagat setuju pendapat Nek Rayeuk. Jika paglima kita Aceh ( H.muzakir Manaf&mualem ) target Indonesia. Saya jugak tak kan diam