Jakarta – Presiden Jokowi kembali menunjuk Sofyan Djalil menjadi menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ kepala BPN dalam Kabinet Indonesia Maju.
Jabatan menteri bagi Sofyan bukan merupakan pekerjaan baru. Sebelum ditunjuk kembali menjadi menteri Agraria dan Tata Ruang, lulusan Fakultas Hukum UI tersebut pada Kabinet Kerja Jilid I pernah menjadi menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ kepala Bappenas dan Menko Perekonomian.
Lelaki yang juga lulusan Tufts University, Massachusetts, Amerika Serikat tersebut juga pernah menduduki kursi empuk menteri pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada kurun waktu 2007- 2009, ia pernah menjadi menteri Badan Usaha Milik Negara.
Sebelumnya, Sofyan juga pernah menjadi menteri Komunikasi dan Informatika. Tak hanya kursi empuk menteri, Sofyan juga pernah menduduki posisi penting di sejumlah perusahaan dan BUMN.
Pada 1999- 2002, lelaki asal Aceh kelahiran 23 September 1953 tersebut pernah menjadi komisaris PT PLN. Setelahnya, ia menjadi komisaris utama di PT Pupuk Iskandar Muda sampai dengan 2004.
Sampai sekarang, Sofyan juga masih menjadi komisaris independen di PT Kimia Farma. Selain itu, Sofyan juga pernah menjadi kepala bidang telaah strategis Kantor Wakil Presiden pada periode 2010-2014 lalu.
Sofyan juga diketahui pernah berperan penting saat menjadi tim perundingan pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2004-2005.