ACEH BESAR – Ketua Ikatan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Montasik (IMPELMONT) Ikhwan Zuhdi, SH menyampaikan sangat prihatin dengan kekisruhan yang terjadi antara Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar.
Ditambah lagi, kata Zuhdi, persoalan disharmonisasi antara Ir. H. Mawardi Ali dan Tgk. H. Husaini A. Wahab kian memanas. Dan dia sangat menyayangkan sikap pemuda-pemuda Aceh Besar yang memilih untuk diam seakan tidak terjadi persoalan apa-apa di Aceh Besar.
“Pemuda Aceh Besar harus peka terhadap kondisi daerah kita yang sedang terjadi saat ini. Sikap kritis atau apatis yang perlu dipertanyakan kembali kepada pemuda-pemuda Aceh Besar,” katanya, Sabtu (9/11/2019).
Lanjutnya, Zuhdi kembali mempertanyakan kemana sejumlah organisasi-organisasi kepemudaan di Aceh Besar. Dirinya sangat mengecewakan dengan diamnya OKP-OKP di Aceh Besar, dan terkesan sudah didiamkan oleh penguasa daerah.
“Pemuda Aceh Besar sedang di uji kembali akan intelektualitas, nalar kritis, integritas, moral, dan kepeduliannya akan masa depan Aceh Besar,” katanya.
Selain itu, Zuhdi juga meminta kepada pemerintah daerah jangan terlalu bermain sandiwara diatas kesenjangan sosial masyarakat Aceh Besar.
“Dengan terjadinya konflik ditubuh pemerintahan Aceh Besar justru akan merugikan proses pembangunan daerah, identitas daerah, dan juga sangat memalukan,” katanya.
“Saya melihat pemuda Aceh Besar harus bisa menjadi penengah antara Bupati dan Wakil Bupati. Pemuda Aceh Besar jangan diam saja,” tambahnya lagi.
Selayaknya pemuda seharusnya jangan hanya menjadi sebagai pengikut, namun lebih dari itu juga harus menjadi penyeimbang pemerintah dan menjadi pengontrol pembangunan daerah.
“Kita selaku pemuda harus bisa menjadi penyeimbang antara pemerintah dengan masyarakat, tentu pemuda harus menjadi bagian daripada extra parlemennya masyarakat,” pungkasnya.[]