BANDA ACEH – Realisasi keuangan APBA Perubahan 2019 hingga 26 Desember mencapai 84,3 persen. Dari 57 Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA), ternyata sebanyak tujuh di antaranya serapannya masih sangat rendah atau berapor merah.
Pantauan atjehwatch.com di situs p2k-apba.acehprov.go.id, Baitul Mal Aceh atau BMA berada di posisi teratas dengan realisasi hingga 26 Desember mencapai cuma mencapai 38,3 Persen. Pengerjaan rumah dhuafa di BMA terkendala regulasi hingga menyebabkan serapan anggaran melemah.
Kemudian posisi kedua disusul DKP yang progress mencapai 36,6 persen hingga 26 Desember 2019.
Mayoritas paket pekerjaan di DKP 2019 adalah penggadaan bibit ikan. Mayoritas diantaranya diduga milik anggota DPR Aceh, baik periode sebelumnya maupun incumbent yang terpilih kembali di periode 2019-2024.
Kepala Dinas serta Kabid di DKP dilaporkan jarang ke kantor selama dua bulan terakhir. Hal ini diakui oleh para rekanan di dinas setempat. Diduga juga berhubungan dengan ‘bibit ikan.’
Sementara SKPA selanjutnya yang berapor merah adalah Perkim dengan realisasi hingga 26 Desember cuma mencapai 46,6 persen. Perkim juga menangani sejumlah paket ‘perumahan’ di APBA 2019.
Posisi ke empat diduduki oleh Sekretariat BRA, yang hingga 26 Desember, serapan anggaran cuma 51,6 persen, kemudian disusul Disnak 59,4 persen, Pupr 66,1 persen serta Dispora 50,9 persen.
Dengan sisa waktu yang mencapai 5 hari lalu, sulit bagi ketujuh SKPA berapor merah ini menyerap anggaran secara maksimal. []