JANTHO – Ketua Fraksi Partai Aceh DPRK Aceh Besar, Juanda Djamal, memberi apresiasi yang mendalam atas rujuknya Mawardi Ali-Waled Husaini, selaku bupati dan wakil bupati Aceh Besar.
Keduanya sempat berseteru di media massa dan media online serta menyebabkan roda pemerintahan di Kabupaten Aceh Besar menjadi macet.
“Kita sambut positif langkah keduanya untuk kembali dalam kesepahaman dan kepemimpinan politik Aceh besar kedepan. Ini yang ditunggu oleh masyarakat dan juga aparatur Pemkab Aceh Besar,” kata Juanda.
“Dalam masa sisa kepemimpinan keduanya diharapkan masih bisa menghasilkan program-program pembangunan yang dapat menurunkan kemiskinan dan pengangguran,” kata mantan aktivis Aceh semasa konfik ini lagi.
Juanda Djamal berharap keduanya agar kembali dipusijuek sesuai dengan adat yang berkembang di Aceh.
“Bagusnya keduanya juga di peu krue seumangat peusijuek secara adat supaya kelanggengan sampai akhir masa jabatan mereka,” kata Juanda.
Kata Juanda, pendekatan budaya penting karena ada pesan-pesan dengan nilai-nilai yang mungkin selama ini telah tidak lagi terbangun kepercayaan tetapi dengan peukrue seumangat.
“Saling kepercayaan keduanya bisa tumbuh kembali dan sama-sama saling koreksi/refleksi dan memperbaiki kelemahan secara bersama-sama. Kedepan, keduanya dapat fokus dalam memimpin dan melayani masyarakat,” harap Juanda.
“Sangat merugikan Aceh Besar jika keduanya mereka terus ribut, karena berpengaruh pada semangat kerja birokrasi juga.”