Hidup ini seperti air yang mengalir. Ketakutan dan dendam umpama kotoran yang membuat warna air menjadi keruh serta bau. Terpaan hujan, longsor dan daun-daunan yang gugur adalah hal yang pasti dilalui sepanjang ia mengalir. Itu adalah rintangan dan cobaan yang pasti akan datang.
Tapi satu hal yang pasti. Aliran air pasti akan berhenti di muara. Di sana, ia akan menyemai bibit tumbuhan hingga tumbuh menjadi pohon besar yang kokoh dan berbuah lebat bagi manusia.
Inilah pesan yang mungkin coba dititip oleh Musa AM melalui karya terbarunya berjudul Wasiet. Cerita bersambung ini mulai tayang di atjehwatch.com sejak Senin 27 Januari 2020. Cerita ini akan bergulir setiap harinya hingga selesai.
Tokoh utama dalam Cerbung Musa AM kali ini bernama Ibnu. Dari bagian satu yang tayang mulai tadi pagi, sang penulis baru mengambarkan beberapa kisi-kisi mengenai karakter tokoh utama yang akan ditampilkan.
“Muda, pekerja keras, berideologi serta yatim piatu serta berkarakter Aceh.”
Hal ini tersirat jelas di bagian pertama tadi. Ibnu juga berpegang teguh pada ‘wasiet’ orangtuanya. Wasiet tersebut adalah, “Semua orang di dunia ini diciptakan dengan tubuh yang hampir sama. Punya dua mata, dua telinga, dua kaki dan dua tangan. Yang membedakan hanya pendidikan.”
Maka bisa jadi, Cerbung karya Musa AM kali ini akan bicara banyak hal soal Aceh, semangat pantang menyerah serta keikhlasan. Terutama berdamai dengan masa lalu yang kejam dan masa depan yang masih suram. Mungkin juga bercerita tentang cinta dan pengorbanan.
Sedikit bocoran, Wasiet akan bercerita dengan alur maju, mundur dan maju. Cerbung Wasiet ini menarik untuk diikuti setiap harinya. Selamat mengikuti..!