SIGLI – Anggota DPRK Pidie menggelar Rapat Kerja ( Raker ) tentang Progres pelaksanaan PORA 2022 di Pidie.dengan eksekutif, Rabu 26 Februari 2020.
Jajaran eksekutif diwakili oleh Sekda, Kadis Perkim, Kadis PUPR, Kadisbudpora, Banppeda dan Dinas Keuangan.
Rapat kerja ini dilakukan di ruang musyawarah DPRK Pidie. Raker ini dipimpin langsung oleh ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, dan di ikuti oleh Wakil Ketua 1 Fadli A.Hamid, pimpinan serta anggota Komisi 4 DPRK Pidie.
Rakor ini bertujuan melihat sejauh mana Progres / kesiapan Pemkab Pidie dalam rangka penyelenggaraan PORA 2022 yang hanya tinggal 2 tahun lagi.
“Ada kekhawatiran dari kami terhadap kesuksesan pelaksanaan PORA nantinya, mengingat belum ada tanda – tanda aktivitas dari penyelenggarana PORA itu sendiri,” kata Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail.
Menurutnya, hal ini terjawab dalam Raker tersebut bahwa proses perencanaan memang terlambat, termasuk yang sangat urgent dan mendesak adalah penetapan dan pembebasan lahan untuk lokasi pusat penyelenggaraan PORA yaitu Sport Center masih stagnan alias belum adanya kejelasan penetapan lahan yang nantinya akan dilakukan pembebasan lahan dimaksud.
“Tetapi eksekutif berjanji sampai akhir April, persoalan pembebasan tanah yg bekerja sama nanti dengan Tim dari Kantor Jasa Penilaian Publik ( KJPP ) akan tuntas akhir April, kerjasama dengan mereka ( KJPP-red ) mungkin menghabiskan waktu 2 bulan.”
“Artinya kemungkinan besar bila dipacu dari sekarang pembebasan lahan tuntas di akhir April 2020. Kami terus meminta komitmen Pemkab untuk seirus mengurusi masalah PORA agar berjalan sukses, jangan sampai malu daerah kita,” kata politisi muda Partai Aceh ini lagi.
Adapun hal lainnya yang disampikan dalam Raker tersebut, katanya, Pemkab harus memperhatikan juga di pembinaan atlit untuk meraih prestasi dengan memberikan perhatian pengalokasian dana yang cukup untuk pembinaan atlit kepada KONI Pidie untuk membina atlet dengan baik.
“Kami mengharapkan penyelenggaraan PORA berhasil dua-duanya, baik di sarana prasarana maupun prestasi atlit yang membanggakan. Bila mungkin kita harus menjadi juara umum nantinya.”
DPRK Pidie juga menekankan dalam Raker ini untuk penetapan lokasi PORA tidak menyalahi RTRW Pidie, karena akan berakibat hukum di kemudian hari.
“Kemudian kami mengharapkan pemilihan lokasi Sport Center di Kecamatan Kota Sigli mengingat penting penataan estetika Kota Sigli sebagai pusat ibukota Kab. Pidie. Juga pertimbangan untuk pemamfaatan jangka panjang sarana dan prasarana pora setelah penyelnggaraan pora jangan sampai Sport Center dan venue lainnya terbengkalai, kiranya Pidie nantinya menjadi kota wisata yang bisa menarik warga lainnya berkunjung ke Pidie.”