Tak terasa hampir lima bulan lamanya media online atjehwatch.com hadir di jagat maya Aceh. Di awal-awal berdiri, banyak yang mengira jika website yang digagas oleh para jurnalis muda di Aceh sebagai media abal-abal. Ini karena box redaksinya masih terkunci.
Ini karena banyak hal yang harus dipenuhi untuk menjadi media sebagai persyaratan yang diajukan oleh Dewan Pers.
Para awak redaksi juga masih harus bekerja dari Warkop ke Warkop untuk menyajikan berita yang selektif dan terpercaya untuk pembaca sekalian.
Semua ini kami lakukan agar kami bisa memenuhi harapan masyarakat di seluruh Aceh dan manca negara. Mampu menyuarakan aspirasi masyarakat meski dengan berbagai kekurangan dan tantangan.
Semua kekurangan tadi, kami perbaiki sedikit demi sedikit sehingga layak dan menjadi informasi yang berguna bagi masyarakat Aceh.
Semua pujian, cemoohan, kritikan, dan mungkin ‘teror’ yang kami terima di awal-awal media ini terbentuk, kami jadikan sebagai pemicu semangat untuk menjadi lebih baik.
Alhamdulillah, beberapa syarat terpenuhi di awal Maret ini. Sayangnya, negara kita justru sedang melawan teror wabah Corona. Atas dasar ini, untuk syukuran dan hajatan kecil yang hendak kami selenggara, kami tunda hingga wabah penyakit yang sedang melanda negeri ini berlalu.
Sedngkan untuk redaksi dan manajemen atjehwatch.com, terhitung 25 Maret 2020, sudah dapat diakses oleh public.
Kami juga berharap adanya partisipasi pembaca sekalian untuk opini, rilis serta tulisan menarik lainnya. Tulisan ini dapat dikirim ke mail redaksi kami atjehwatch.redaksi@gmail.com.
Demikian juga soal iklan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan marketing. Juga dapat menghubungi nomor yang tertera di box redaksi serta mail tadi.
Bantu kami untuk tumbuh menjadi lebih baik. Kritik kami jika salah. Agar kedepan kami bisa berdiri sejajar dengan media lainnya di Aceh. Setidaknya, sejajar dengan media nasional atau media lainnya yang memiliki pemodal kuat.
Saleum meusyen.