Surabaya – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membantah telah menemukan suplemen penangkal virus corona atau Covid-19. Akhir-akhir ini sempat viral ada dosen Unair menemukan suplemen pencegah virus corona.
Bantahan tersebut disampaikan Wakil Rektor 4 Unair Bidang Bisnis dan Alumni Prof. Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes. Penelitian yang dilakukan tim Abdul Rohim Tualeka adalah penelitian yang menghasilkan suatu produk makanan.
“Suatu produk makanan tidak boleh dilakukan klaim atau mengarahkan indikasi terhadap penanganan suatu penyakit,” terang Junaidi Khotib, Senin (30/3/2020).
Menurutnya, produk edar seharusnya terdapat Sertifikat Produksi Pangan – Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dan nomor izin edar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Jika ada bahan dari makanan yang mempunyai khasiat tertentu, harus dibuktikan terlebih dahulu melalui berbagai tahapan. Antara lain uji keamanan, uji khasiat, dan uji klinis. Ketika suatu produk diarahkan menjadi obat, baru bisa ada klaim atau indikasi penggunaan dari obat tersebut.
Proses penelitian yang dilakukan Abdul Rohim masih sebatas formula makanan untuk upaya menjaga kesehatan. Produk itu berisi coklat, ekstrak delima, dan serbuk tambahan dalam beberapa jumlah.
“Perihal klaim khasiat yang disampaikan Abdul Rohim di media, adalah pernyataan pribadi yang bersangkutan. Tetapi belum ada uji bukti yang dilaporkan ke pihak universitas,” paparnya.
Produk yang dikerjakan Abdul Rohim tersebut, sambungnya, dikerjasamakan dengan pihak lain yang tidak ada hubungan kerja sama dengan Unair. Maka, klaim-klaim itu berada di luar tanggung jawab Unair.
Penelitian harus dilakukan berdasarkan atas kaidah-kaidah saintifik, legalitas, dan etika. Ketika tiga hal itu bisa terpenuhi, maka data penelitian bisa digunakan untuk data dukung untuk mendaftarkan produk penelitian supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Unair telah ditunjuk Pemerintah RI sebagai salah satu lembaga yang dapat melakukan tes Covid-19. Berkait dengan tugas tersebut Unair telah membentuk Tim Riset yang diketuai Prof. Soetjipto dr., M.S., Ph.D,” ujarnya.
Sementara untuk layanan pasien terjangkit virus dikomandani Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM di Rumah Sakit Unair. Lalu ntuk identifikasi virus dikomandani oleh Prof. Maria Lucia Inge Lusida, dr., M.Kes., Ph.D di Lembaga Penyakit Tropis (LPT).
Untuk mengembangan produk yang bisa memberikan kemanfaat, baik mencegah maupun mengobati Covid-19, dikomandani oleh Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih M.Si.[]
Sumber: Okezone.com