Jakarta – Pemerintah Arab Saudi masih menangguhkan sementara kedatangan jemaah umroh terhitung sejak 27 Februari 2020 lalu. Hal itu membuat biro travel perwakilan Indonesia tutup karena tidak lagi melayani keberangkatan jemaah.
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (SAPUHI) Syam Resfiadi mengatakan kantor biro travel tutup sejak 14 Maret 2020. Sejak saat itu tidak ada pemasukan sama sekali dari pembayaran umroh maupun haji.
“Untuk travel-travel yang memang hanya urusannya umroh dan haji betul-betul sudah tutup kantornya. Mereka nggak jualan sejak 14 Maret (2020), tutup baik pusat maupun cabang di seluruh perwakilan Indonesia. Dari semenjak ditutup itu sudah nggak ada pemasukan sama sekali dari umroh atau haji, nggak ada (yang nyicil),” kata Syam kepada detikcom, Senin (13/4/2020).
Pihaknya juga tidak ingin menambah beban perusahaan dengan menyimpan uang jemaah yang belum pasti kapan akan berangkat. Untuk itu, ia memilih tidak menampung cicilan pembayaran.
“Kita tidak ingin menambah beban utang kita kepada jemaah dan kita juga menghindari punya piutang di pihak ketiga karena balikin duitnya juga susah. Sekarang ini kita betul-betul lockdown, tutup. Kita cut sampai situ, nanti setelah buka baru kita bergerak kembali. Yang daftar ada saja dari per cabang mereka menelepon, ya kita tetap terima tapi nggak kita paksakan. Kita nggak mau terlalu jor-joran, nanti malah susah,” sebutnya.
Untuk itu, Syam berharap pandemi virus Corona (COVID-19) segera berakhir di seluruh dunia. Sehingga seluruh aktivitas masyarakat tidak terganggu termasuk bisnisnya diharapkan bisa beroperasi kembali.
“Ini seluruh dunia harus selesai agar tidak terjadi penularan. Semoga Allah mengizinkan adanya penemuan obatnya. Tapi ini semua dalam kekuasaan Allah sehingga kita serahkan semuanya,” ujarnya.