GUATEMALA CITY – Presiden Guatemala Alejandro Giammattei menyatakan banyak migran yang dideportasi ke Guatemala dari Amerika Serikat (AS) pekan ini yang positif virus corona.
Menurut dia, AS telah mengonfirmasi belasan kasus corona itu. Giammattei menyatakan 12 orang yang secara acak dipilih dalam penerbangan deportasi itu positif corona saat diperiksa Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS.
Giammattei menduga lebih banyak orang yang positif corona dalam penerbangan itu. “Banyak yang terinfeksi,” ungkap dia menyebut penerbangan yang membawa 73 warga Guatemala yang meninggalkan AS menuju Guatemala City pada awal pekan ini.
Presiden AS Donald Trump menekan Guatemala untuk menerima para migran yang dideportasi meski muncul kekhawatiran negara Amerika Tengah itu membawa virus corona dan dapat menginfeksi komunitas.
Penerbangan itu menjadi pusat badai politik sejak Menteri Kesehatan Guatemala Hugo Monroy menyatakan 75% penumpang di pesawat itu terinfeksi corona.
Kantor berita AP mengutip pejabat Guatemala yang menyatakan 44 orang di penerbangan itu telah terinfeksi corona.
AS telah mengirim misi untuk menilai situasi itu dan melakukan tes pada para migran yang masih dikarantina di satu rumah sakit.
Belum jelas kapan para migran itu terinfeksi. Terdapat 30 kasus corona pada para pegawai yang bertugas di fasilitas penahanan migran, termasuk 13 orang di Alexandria Staging Facility, Louisiana.
Penerbangan deportasi warga Guatemala dari AS dihentikan sementara pada Kamis (16/4) setelah laporan infeksi massal itu.[]