BANDA ACEH – Ketua SADaR Aceh, Teungku Marsyuddin Ishak, ikut angkat bicara terkait statemen Teungku Miswar Ibrahim, Jubir SADaR, yang meminta plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, untuk mencopot Kadis Dayah Aceh, Usamah Elmadny, karena dinilai cari aman pasca munculnya pemberitaan pemotongan dana dayah.
“Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa pandemi covid-19 adalah sebuah wabah yang dirasakan dampaknya oleh seluruh anak bangsa, baik yang positif terkena maupun yang tidak. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi dalam berbagai aspek kebijakan guna meminimalisir dampak yang dirasakan oleh masyarakat baik dalam hal kesehatan, ekonomi dan lainnya,” ujar Teungku Marsyuddin dalam keterangannya ke redaksi atjehwatch.com, Selasa 12 Mei 2020.
“Dalam hal penanggulan dampak ini, Semua orang ingin terlibat, semua orang ingin bersuara. Namun sangat disayangkan kadang ada orang-orang yang mulai berbicara dengan mengedepankan sikap egois dan emosional tanpa mengecek data (tabayun) terlebih dahulu.”
Menurutnya, baru-baru ini Teungku Miswar Ibrahim Njong juga ikut memberi statement dengan mengatasnamakan lembaga SADaR.
“Beliau meminta Plt Gubernur Aceh untuk mengevaluasi Kepala Dinas Dayah Aceh karena pemotongan anggaran yang terjadi di lingkungan dinas tersebut. Ini sangat kami sesalkan, karena statement tersebut sangat prematur dan terkesan sangat mengedepankan emosi,” ujar Teungku Marsyuddin Ishak lagi.
“Dan yang lebih disayangkan lagi beliau membawa nama lembaga SADaR dalam hal ini. Perlu saya tegaskan, apa yang saudara Miswar sampaikan adalah pendapat pribadi beliau, bukan lembaga SADaR secara umum. Dan dalam hal ini SADaR jangan dilibatkan. Kami meyakini bahwa tidak seorangpun, temasuk Kepala Dinas Dayah sendiri mempunyai keinginan memangkas anggaran tersebut,” katanya.
“Nah kalaupun pemotongan itu harus dilakukan, kami meyakini pihak dinas telah mengkonsultasinya dengan berbagai pihak termasuk para pimpinan dayah yang merasakan dampak pemotongan tersebut.”
“Jadi sekali lagi saya sebagai ketua Sentral Aktifis Dayah Aceh (SADaR) meminta maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan ini dan kepada para pihak yang telah merasa dirugikan. Dan kami berjanji dalam waktu dekat akan memanggil yang bersangkutan untuk kami minta pertanggungjawabannya secara kelembagaan SADaR,” ujar dia. []