Jakarta, Juni 2018
BANDARA Sukarno-Hatta riuh. Antrian penumpang untuk keberangkatan luar negeri berjejar hingga beberapa meter. Termasuk Ibnu yang berada di barisan tadi dengan sejumlah bule dari Australia lainnya.
Jantung Ibnu berdetak kencang. Beberapa jam lagi ia akan terbang ke Sydney, tempat yang menjadi tujuan banyak orang di dunia.
Selama ini, ia tidak pernah ke luar negeri, bahkan keluar daerah pun jarang. Namun kini ia berada di Jakarta dan akan berangkat ke Sydney, dalam satu jam kedepan. Ia memang datang lebih cepat untuk mencegah adanya hal-hal yang tak diinginkan.
Seminggu di Jakarta, Ibnu ditemani oleh Dara untuk berkeliling ke tiap pelosok dan mengurusi berbagai dokumen penting untuk keberangkatan.
Dara juga yang mengonfirmasi ke Universirty of Sydney bahwa beasiswanya mulai berjalan tahun ini serta aktivitas proses belajar juga dimulai pada tahun yang sama.
Bagi Ibnu, semua yang dilaluinya saat ini seperti musthahir. Beberapa bulan lalu, pintunya untuk meraih gelar magister di Australia masih tertutup. Namun tiba-tiba ia seperti mendapatkan durian runtuh pasca bertemu dengan Dara.
Dara juga yang mengantarnya ke bandara dan menjelaskan seluk beluk soal Australia.
Kini gadis itu minta izin untuk menbeli minuman serta makanan kecil untuk mereka berdua. Sementara Ibnu sendiri antri untuk mengecek tiket dan dokumen keberangkatan lainnya.
“Terimakasih atas rahmatmu ya tuhan. Aku akhirnya ke Australia untukku dan keluarga,” gumamnya dalam hati.
Ibnu kembali membolak-balik brosur milik Universirty of Sydney yang sejak tadi dipegangnya. Universitas pilihannya, dan juga Riska, beberapa tahun lalu.
Ia tidak tahu apakah Riska juga berangkat ke Sydney, seperti janjinya dulu. Entah kenapa ia tiba tiba teringat dengan gadis itu.
Universitas of Sydney adalah pilihan mereka usai berdiskusi panjang, beberapa tahun lalu. Ibnu mengambil magister pendidikan dan Riska magister politik atau sosial.
University of Sydney merupakan universitas yang sangat bergengsi di Australia, masuk dalam peringkat top 50 dunia versi Times Higher Education dan peringkat ke 3 Australia. University of Sydney didirikan pada tahun 1850 yang menjadikannya sebagai kampus tertua yang dibangun pertama kali di Australia.
Berlokasi di kota Sydney yang merupakan satu kota yang termasuk top 10 kota paling nyaman untuk dihuni didunia, sydney juga sudah sangat diakui dunia dalam hal kualitas pendidikan.
Selain itu, menurut Ibnu, Sydney merupakan kota yang aman, nyaman, beragam budaya.
“Mr. Hajar…” tiba-tiba namanya dipanggil.
Ibnu berjalan kedepan menyerahkan sejumlah dokumen. Petugas tersenyum dan kemudian kembali menyerahkan tiket serta dokumen lainnya.
“Penerbangan sekitar satu jam lagi pak. Bisa ditunggu di dalam atau di luar,” ujar petugas itu sambil tersenyum.
Ibnu mengangguk dan kemudian keluar dari barisan. Entah kenapa, ia tiba-tiba mencium bau bunga mawar. Bau khas seseorang yang lama tak bersua dengannya.
[Bersambung]
