Sejumlah peneliti telah menemukan eksoplanet atau planet di luar Tata Surya yang menyerupai Bumi dan Matahari. Planet ini diberi nama KOI-456.04.
Planet ekstrasurya ini ditemukan astronout dari Institute Max Planck. Ukurannya 1,9 lipat Bumi dan berjarak 3.000 tahun cahaya dari Tata Surya. Satu tahun cahaya setara dengan 6 triliun mil.
Exoplanet ini memiliki jarak yang tepat dengan ‘Mataharinya’ sehingga ada kemungkinan ditemukan cairan air permukaan. Ini artinya berpotensi menjadi menjadi Bumi baru yang bisa dihuni manusia. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
“Planet ini adalah kombinasi dari Bumi dengan ukuran kurang dari dua kali lipat dan bintang induk yang membuatnya sangat begitu dan akrab,” ujar Rene Heller, peneliti utama dalam riset ini, seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (10/6/2020).
Agar layak dihuni, planet harus mengobit bintang yang stabil dengan jarak tertentu sehingga bisa mempertahankan suhu sesuai untuk air cair. Galaksi Bima Sakti diperkirakan mampu menampung hingga 10 miliar planet mirip Bumi, tetapi hanya sekitar 4.000 planet saja yang baru diidentifikasi.
Karena KOI-456.04 kurang dari dua kali ukuran Bumi, itu bisa berarti kondisi atmosfernya mirip dengan Bumi. Plus, kandidat bintang yang mengorbit planet ini sekitar 1,1 kali ukuran matahari, dengan suhu permukaan 5.200 derajat Celcius (hanya 300 derajat lebih rendah dari matahari). Bintang itu juga memancarkan cahaya tampak, seperti halnya matahari kita.
Jika atmosfer KOI-456,04 seperti Bumi – artinya memiliki efek rumah kaca ringan – maka suhu permukaan rata-rata akan menjadi sekitar 5 derajat Celcius, dibandingkan dengan rata-rata bumi 15 derajat Celcius, menurut Max Planck Institute.