MEULABOH – Hampir lima bulan lamanya, pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) diterapkan belajar dari rumah. Namun hal tersebut dianggap tidak efektif oleh sebagian besar masyarakat, khususnya di Kabupaten Aceh Barat.
Seperti halnya Rizal Rinaldi, salah satu wali siswa MTsN Meureubo yang meminta proses belajar mengajar (PBM) agar kembali diberlakukan secara tatap muka.
Menurut Rizal, kondisi anak-anak saat ini sangat prihatin, sebab pelaksanaan proses belajar dari rumah tidak sepenuhnya efektif yang hanya mengandalkan belajar secara daring (dalam jaringan).
“Jika dilihat aktivitas anak-anak, hanya 15 persen untuk belajar dan 85 persen lagi untuk bermain game di handphone,” ungkap Rizal Kamis 16 Juli 2020.
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk agar mengambil sikap untuk segera memberlakukan kembali proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan.
“Kita harus sama-sama menjaga dan saling mendukung, serta selalu berdoa agar wabah ini segera dijauhkan oleh Allah SWT,” tambahnya.
Selain itu, Busyairi salah satu wali siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) juga beranggapan pelaksanaan belajar dari rumah tidak efektif. Menurutnya, belajar dari rumah secara daring (dalam jaringan) banyak menimbulkan hal yang negatif bagi anak, seperti menjadikan anak tidak disiplin, mengurangi jiwa sosial, bahkan dapat mengganggu kesehatan mata anak, serta kecanduan menggunakan smartphone.
“Saya rasa belajar tatap muka sangat efektif untuk diterapkan, karena lebih tepat sasaran. Selain itu anak-anak juga lebih disiplin dan dapat menjalin kekompakan dengan temannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Iswandi, S.Pd.I mengungkapkan, berdasarkan hasil laporan dan pemantauan, sembilan puluh persen lebih madrasah Kabupaten Aceh Barat siap melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka.
“Jika bukan zona kuning, tanggal 13 Juli 2020 kemarin, kita memang sudah siap untuk melaksanakan PBM tatap muka,” ungkap Iswandi, Sabtu 18 Juli 2020.
Ia menyebutkan, madrasah di Kabupaten Aceh Barat telah mempersiapkan semua prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan dan berdasarkan petunjuk teknis yang diterbitkan oleh pemerintah.
“Semua persiapan dari madrasah akan kita input ke data EMIS Kemenag, bagi yang tidak memenuhi syarat, tetap tidak kita izinkan untuk melaksanakan PBM tatap muka,” tambah Iswandi.
Selain itu, Kepala MTsN Meureubo, Saidi Mukti, S.Ag., M.Si mengatakan, untuk kesiapan pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka telah dilakukan sesuai dengan prosedur protokol kesehatan dan keselamatan.
“Alhamdulillah kita sudah mempersiapkan semua, baik masker, wastafel, posko gugus tugas covid-19, shift kelas dan lainnya,” sebutnya.
Ia menambahkan, dari 439 wali siswa MTsN Meureubo, sembilan puluh persen lebih memilih proses belajar mengajar (PBM) tatap muka. “Bagi yang memiliki tetap belajar dari rumah, akan diberikan pelajaran secara daring,” ungkapnya.[]