Jakarta – Pendiri Haidilao Zhang Yong kembali menduduki puncak daftar orang terkaya di Singapura tahun ini dengan pertambahan kekayaan bersih US$ 5,2 miliar. Istrinya, Shu Ping, yang merupakan salah satu pendiri dan Direktur Haidilao International Holding, juga terdaftar bersamanya tahun ini.
Menurut The Strait Times, Jumat, 21 Agustus 2020, pasangan itu memimpin dengan kekayaan bersih gabungan sebesar US$ 19 miliar atau setara Rp 280,5 triliun (asumsi Rp14.764 per US$).
Li Xiting, salah satu pendiri dan ketua Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, berada di urutan kedua dengan kekayaan bersih US$ 17,8 miliar. Dia adalah peserta baru dalam daftar tersebut, didorong oleh melonjaknya harga saham perusahaannya karena lonjakan permintaan ventilator di tengah pandemi. Baik Li maupun Zhang adalah warga negara Singapura yang dinaturalisasi.
Kemudian, taipan cat, Goh Cheng Liang dari Nippon Paint, maestro teknologi Eduardo Saverin, dan dua bersaudara pengusaha real estate Robert dan Philip Ng dari Far East Organization, masing-masing menempati tempat ketiga, keempat, dan kelima dalam Daftar Orang Terkaya Singapura versi Forbes tahun ini.
Daftar tersebut menyebutkan jumlah kekayaan kolektif meningkat 28 persen menjadi US$ 167 miliar, dari tahun lalu US$ 130 miliar.
Goh naik satu peringkat ke peringkat 3 karena kekayaan bersihnya meningkat menjadi US$ 14,8 miliar dari US$ 9,5 miliar tahun lalu. Saham Facebook, yang mencapai rekor tertinggi selama pandemi, meningkatkan kekayaan Saverin menjadi US$ 14 miliar.
Sementara itu, Ng bersaudara yang menjalankan Far East Organization, juga mengalami kenaikan kekayaan bersih gabungan sebesar US$ 1,1 miliar menjadi US$ 13,2 miliar. Namun kenaikan itu tidak cukup untuk menahan penurunan peringkat mereka dari urutan ke-2 orang terkaya tahun lalu menjadi nomor 5 tahun ini.
Kemudian, Forrest Li, kepala eksekutif grup dan ketua perusahaan game dan e-commerce Sea, masuk ke dalam peringkat 10 besar dalam daftar Forbes tahun ini. Dia menambahkan US$ 5,53 miliar ke kekayaannya sehingga peringkatnya naik menjadi nomor 7 dengan US$ 7,1 miliar. Sea adalah perusahaan publik rumahan yang paling berharga di Singapura.
Di sisi lain, tak semua taipan mengalami penambahan kekayaan. Beberapa justru mengalami “pukulan” karena pandemi. Para pelaku bisnis perhotelan melihat kekayaan mereka jatuh karena industri pariwisata yang terhenti akibat pandemi.
Koh Wee Meng dari Fragrance Group disebutkan turun sembilan peringkat menjadi nomor 41 setelah jumlah kekayaan bersihnya terkikis dari US$ 1,2 miliar tahun lalu menjadi US$ 870 juta tahun ini.
Michael Kum dari M & L Hospitality turun dari nomor 35 menjadi peringkat 43 dengan kekayaan senilai US$730 juta miliknya tahun ini. Sementara itu, 4 taipan keluar dari daftar tahun ini, termasuk Lim Oon Kuin, orang di belakang salah satu pedagang minyak terbesar Singapura, Hin Leong Trading, yang dimilikinya secara pribadi. Pada April lalu, perseroan mengajukan pailit, setelah terhimpit utang hampir US$ 4 miliar.