Jakarta – Kehadiran anak membawa perubahan besar termasuk kehidupan seksual. Setelah memiliki anak, baik mental maupun fisik ada perubahan. Dalam banyak hubungan, keintiman jadi prioritas nomor kesekian atau bahkan tak ada sama sekali.
Menurut Lindsey Harper, spesialis kandungan, sejumlah perubahan fisik antara lain dasar panggul yang melar sehingga sulit berdiri, saraf rusak yang membuat Anda sering buang air kecil juga payudara membengkak dan mengeluarkan ASI sesukanya. Dari segi mental terjadi ketegangan, stres dan kurang tidur mempengaruhi mood.
“Masih pemulihan dari persalinan, kurang tidur dan mencoba beradaptasi menjalani hidup sebagai orang tua, wajar jika seks jadi daftar terakhir. Namun seiring Anda bersiap, penting untuk membawa kembali kehidupan seks dan keintiman. Ini akan membantu Anda tetap terhubung dengan pasangan yang mana sangat penting selama melalui fase baru ini,” ujar Harper mengutip dari She Knows.
1. Lebih banyak pelumas
Setelah persalinan, vulva dan vagina akan jadi agak berbeda. Otot-otot mungkin agak terasa sakit akibat peradangan dan pemulihan. Jaringan sekitar pun bisa mengering karena menyusui. Harper menyarankan untuk menggunakan pelumas untuk mengatasinya. Seks dengan pelumas akan memberikan rasa nyaman dan lebih menyenangkan.
2. Seks terjadwal
Terdengar konyol tapi tak ada salahnya menjadwalkan aktivitas seks. Menurut Harper menjadwalkan seks secara otomatis seperti memprioritaskan seks di hari itu dan mengurangi stres juga cemas akan aktivitas seks berikutnya.
“Mulai perlahan. Mungkin sebulan sekali? Seminggu sekali? Tak ada angka yang tepat, tapi karena Anda membiarkan diri mengalami lebih banyak kesenangan, Anda akan ingat kenapa Anda menyukainya,” katanya.
3. Seks sebelum pekerjaan rumah
Mengurus anak dan rumah bukan berarti mengurangi semangat dan kesenangan dalam hubungan. Pekerjaan rumah mulai dari cuci baju, cuci piring, bersih-bersih bukan jadi alasan melupakan prioritas untuk intim bersama pasangan.
4. Coba hal baru
Menjalani hubungan rumah tangga selama sekian tahun membuat seks jadi semacam rutinitas. Rutinitas lekat dengan rasa bosan dan penurunan semangat. Di sini, perlu ada inisiatif untuk mencoba hal baru.
“Menambahkan hal baru atau eksplorasi fantasi adalah kesempatan untuk menguatkan ikatan dengan pasangan, meningkatkan komunikasi dan bisa meningkatkan kesenangan. Coba beri kejutan dengan mengenakan pakaian dalam seksi atau mencoba sex toys,” jelas Harper.
5. Komunikasikan dengan pasangan
Kehidupan seksual yang sehat bisa Anda capai dengan komunikasi yang baik dengan pasangan. Ingat, pasangan tidak bisa membaca pikiran Anda sehingga komunikasikan apa yang Anda rasakan.
“Melatih obrolan seperti ini sekarang akan merangkai jalan sukses menuju masa depan saat Anda siap untuk memodifikasi segala sesuatunya, saat Anda mengalami fase hidup berbeda, dan saat mulai masuk menopause,” kata Harper.
6. ‘Ramah’ dengan diri sendiri
Merawat anak bukan hal mudah. Apa yang Anda dan pasangan perlukan adalah keramahan, ruang untuk membuat kesalahan dan keinginan untuk bekerja sama menciptakan kehidupan dan hubungan yang diimpikan.
“Punya anak itu menakjubkan, momen perubahan besar dalam hidup. Ini juga sekaligus sangat melelahkan dan penuh stres. Tapi memprioritaskan keintiman akan sepadan dalam jangka panjang dan akan membawa hidup lebih bahagia, hidup lebih sehat,” jelas Harper.
7. Cari pertolongan tenaga profesional
Saat Anda kembali berhubungan seks dan ada keluhan sebaiknya periksakan diri ke dokter atau konsultasi ke bidan. Keluhan-keluhan ini antara lain rasa sakit atau cemas yang tak kunjung hilang. Biasanya akan disarankan untuk mengonsumsi obat tertentu, terapi fisik seperti terapi pada pelvis atau konseling.