Jakarta – Pemerintah Ethiopia telah mendakwa pemilik media terkemuka sekaligus tokoh oposisi yang disegani, Jawar Mohammed sebagai teroris. Jika terbukti bersalah, dia dijatuhi hukuman seumur hidup.
Jawar, pendiri Oromiya Media Network dan anggota Partai Kongres Federal Oromo ditangkap Juni lalu dan kantor Kejaksaan Ethiopia kemarin, 19 September 2020 mendakwanya melakukan pelanggaran atas 3 undang-undang sekaligus.
Jawar yang berasal dari etnis Oromo, dijerat UU Anti-Terorisme, UU tentang Pelanggaran Telekomunikasi dan UU Persenjataan.
Selain Jawar, ada 22 aktivisi lainnya yang didakwa serupa, termasuk pemimpin oposisi Oromo Bekele Garba.
Menurut laporan Reuters, penangkapan Jawar terjadi di saat pecah kerusuhan dipicu pembunuhan musisi terkenal Oromo yang kerap mengkritik pemerintah lewat lirik lagu-lagunya, Haacaaluu Hundeessaa pada Juli lalu. Sekitar 180 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan itu.
Jawar dan 22 terdakwa lainnya akan hadir di pengadilan besok, 21 September 2020.
Jawar dulunya sekutu Perdana Menteri Abiy Ahmed. Abiy yang juga dari suku Oromo memenangkan pemilihan umum pada 2018. Oromo merupakan etnis terbesar di Ethiopia, namun belum pernah menempati jabatan tertinggi di negara itu. Abiy menjadi orang pertama dari etnisnya.
Sekarang Jawar Mohammed menjadi pengkritik perdana menteri peraih Nobel Perdamaian itu karena dinilai gagal melindungi kepentingan suku Oromo.