Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Dayah

Rahasia Sukses Dayah Oemar Diyan

Admin1 by Admin1
30/06/2021
in Dayah
0
Rahasia Sukses Dayah Oemar Diyan

Sumber foto Oemardiyan.com

SEJUMLAH pria muda mengenakan baju toga dan peci hitam. Senyum mereka mengembang karena hendak diwisudakan.

Layaknya Anak Baru Gede (ABG) umumnya, ada canda dan tawa yang mengiringi proses tersebut. Baik dari sudut santriwan maupun santriwati.

Sementara para orangtua siswa duduk di bawa tenda berwarna putih biru yang menjadi khas dayah tersebut.

Sesuasana terasa ramai namun tetap mengedepankan protocol kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah.

Suasana mendadak khidmat saat acara dimulai. Pandangan mereka mengarah kedepan.

Para panitia, pimpinan hingga perwakilan orangtua dan pemerintah tampil satu persatu untuk mencapaikan sambutan.

Beberapa santri terlihat sendu saat unsur pimpinan menyebut bahwa prosesi yang dilakukan hari itu adalah awal yang baru bagi mereka menghadapi dunia luar.

“Ini bukan perpisahan tetapi awal yang baru untuk menghadapi tantangan yang lebih besar lagi kedepan,” ujar panitia.

Mereka kemudian mengumumkan para lulusan terbaik hingga teladan.

“Santri teladan diraih oleh Muhammad Al-Haziq. Sedangkan santriwati teladan diraih oleh Nurlaila Fitriana.”

Suara itu terdengar dari mimbar utama.

Kedua nama yang dipanggil berdiri. Tepuk tangan meriah mengiringi langkah mereka menuju ke mimbar utama.

Suasana ini terekam di Pesantren Oemar Diyan pada 4 April 2021 lalu.

Ada 131 santri madrasah aliah (MA) yang diwisuda karena telah menjalani proses belajar selama enam tahun di dayah tersebut.

Menurut panitia setempat, ada sebanyak 12 santri lulus dengan predikat maqbul, 85 jayyid (baik), 23 jayyid jiddan (baik sekali), dan 13 mumtaz (cumlaude, istimewa). Mereka terdiri atas santri atau siswa kelas MA IPA, MA IPS, dan MA PK.

Adapun ke-13 santri yang berhasil menyelesaikan pendidikan dengan predikat cumlaude, yaitu Muhammad Al-Haziq Tarmizi, Nazwatul Luqyana, Ahmad Khairil Imam, Santi Pirela, Amanda Rahmatillah, Muhammad Raiza, Fatia Salma, Nurlaila Fitriana, Ainaya Malikha, Iftitahul Jannah, Rizki Fadhilah, Cahya Irmansyah, dan Zuhra Arsyi.

+++

Dayah Oemar Diyan bukanlah nama baru di lingkup pendidikan Aceh. Dayah ini digagas oleh seorang tokoh Aceh yang ternama kala itu. Sosok tersebut adalah almarhum Muslim H. Sa’aduddin Djamal, S.

Sosok ini mengimpikan dayah yang dikhususkan bagi putri di Aceh. Almarhum kemudian berusaha mengajak masyarakat setempat untuk berpartisipasi dan pembangunan dayah tersebut. Berkat tekat yang kuat, keinginan tersebut akhirnya tercapai pada 1990.

Sumber foto oemardiyan.com

Dikutip dari oemardiyan.com, pada awal-awal pendirian, dayah itu diberi nama Putroe Krueng Lam Kareung. Nama itu sendiri berdasarkan keinginan beliau pada awalnya untuk mendirikan dayah yang dikhususkan putri. Namun karena desakan masyarakat yang menginginkan bahwa jangan putri saja, kemudian diterima putra dan nama dayah diubah menjadi Dayah Teungku Chiek Oemar Diyan.

Nama Teungku Chiek Oemar Diyan itu sendiri dipilih berdasarkan Chiek Oemar dari nama Ulama Besar Aceh Teungku Chiek Oemar yang merupakan kakek buyut dari almarhum Sa’aduddin Djamal.

Pendiri pesantren ini merupakan keturunan dari Abu Lam U, karena lokasi pesantren terletak di Indrapuri maka diambillah nama Tgk. Chiek Oemar yang merupakan ayah dari Abu Lam U dan Abu Indrapuri yang kini menetap di Kampung Yan, Keudah, Malasyia.

Nama dayah yang merupakan kombinasi dua kata Di Yan (Diyan).

Dayah Tgk. Chiek Oemar Diyan merupakan salah satu dayah terpadu. Dayah Modern Teungku Chiek Oemar Diyan bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam Teungku Chiek Oemar Diyan yang berlokasi di Desa Krueng LamKareung, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Dayah Teungku Chiek Oemar Diyan diresmikan oleh Gubernur Aceh Ibrahim Hasan pada 27 Oktober 1990.

Pada sejarah perkembangan awal dayah Modern Teungku Chiek Oemar Diyan, sistem yang digunakan sudah bersifat modern (terpadu) dengan mengacu pada kurikulum Pondok Modern Gontor dan Kurikulum Departemen Agama.

Dayah modern Oemar Diyan menetapkan tujuan dayah secara umum seperti santri mampu memiliki pengetahuan yang seimbang antara agama dan pengetahuan umum, santri mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris, santri dayah yang berbudi, beriman, berilmu dan bertaqwa, serta santri setelah keluar dari madrasah mampu melanjutkan studinya keperguruan tinggi yang terkemuka.

+++

KINI setelah hampir 30 tahun berlalu, cita-cita para pendiri dayah Oemar Diyan mulai terwujud satu persatu.

Oemar Diyan menjelma menjadi pusat pendidikan agama modern yang cukup diperhitungan di Aceh.

Oemar Diyan kini memiliki beberapa gedung bertingkat dengan fasilitas belajar yang lumayan lengkap seperti masjid, arena olahraga, ruang belajar, aula serta laboratorium yang lengkap.

Maka tak mengherankan jika para santri dan santriwati dari dayah ini kemudian meraih prestasi gemilang di tingkat nasional dan Aceh.

Beberapa di antaranya seperti juara umum Mantab Fair XII tahun 2020. Even ini diselenggarakan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Aceh Besar mulai 27-29 Januari 2020 di Komplek MAN Indrapuri.

Prestasi lainnya seperti juara pertama Olimpiade Bahasa Arab Se-Indonesia ke-2 Tahun 2018 untuk kelompok Madrasah Aliyah (MA). Prestasi ini diraih oleh Ade Sidratul Amin.

Beberapa rahasia dibalik prestasi yang diraih oleh Oemar Diyan, menurut Pimpinan Pesantren Modern Teungku Chik Oemar Diyan, Ustaz Fakhruddin Lahmuddin SAg MPd, adalah karena keseimbangan antara pendidikan agama, umum serta kegiatan ekstrakurikuler yang diajar kepada siswa di sana.

Beberapa kegiatan ekskul yang diajarkan seperti basket, silat serta pramuka dan kegiatan olahraga di sana.

Sumber foto oemardiyan.com

Di pramuka misalnya, Oemar Diyan mengadakan perkemahan akbar yang menjadi kegiatan tahunan disana.

“Perkemahan Akbar adalah kegiatan tahunan di lingkungan Dayah Modern Oemar Diyan, setelah tertunda selama dua tahun,” kata Fakhruddin, yang juga pembina Pramuka Dayah Oemar Diyan.

“Tahun 2020 Perkemahan Akbar tidak kami gelar karena alasan Covid-19, bahkan dayah diliburkan. Sementara pada tahun 2019 tidak digelar karena saya selaku pembina mengikuti kegiatan pramuka internasional di luar negeri,” lanjutnya.

Fakhruddin menjelaskan, tujuan kegiatan Perkemahan Akbar adalah untuk melatih kemandirian dan keterampilan hidup berdampingan dengan alam terbuka serta untuk memupuk rasa persaudaraan di antara para peserta.

Setelah 30 tahun,  jumlah santri pesantren itu kini mencapai ribuan orang. Berdasarkan data terakhir, ada 1.119 orang yang terdiri atas 555 laki-laki dan 564 perempuan.

“Jika dilihat dari jenjang pendidikan, santri tingkat tsanawiyah sebanyak 743 orang dan aliyah 376 orang,” rincinya.

+++

Para lulusan Oemar Diyan kini menyebar di berbagai perguruan tinggi ternama di tanah air. Ada juga yang menuntut ilmu hingga ke Al Azhar Mesir dan timur tengah lainnya. Tak sedikit yang juga lulus di universitas ternama di Malaysia.

“Hasil SNPTN 2021/2022 diumumkan secara serentak Senin siang ini. Alhamdulillah, ada sembilan anak didik kita diterima di Universitas Syiah Kuala,” kata Jawahir SPdI, kepala MA Oemar Diyan.

“Selain di Universitas Syiah Kuala, terdapat pula enam siswa-siswi MA Oemar Diyan yang lulus seleksi jalur undangan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh,” sebut Ustaz Jawahir.

Yuk masuk ke Oemar Diyan…

Sumber foto oemardiyan.com

 

Tulisan ini merupakan kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan atjehwatch.com dalam rangka promosi wisata islami (dayah) di Aceh.

Previous Post

KPA Peureulak Ultimatum Medco

Next Post

Karo Humpro: Percepatan Lelang Kegiatan Sumber DAK Fisik Terus Dipacu

Next Post

Karo Humpro: Percepatan Lelang Kegiatan Sumber DAK Fisik Terus Dipacu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

[Opini] Pergantian Dirut Telkom di Tengah Badai Korupsi

[Opini] Pergantian Dirut Telkom di Tengah Badai Korupsi

13/05/2025
Bupati Aceh Besar Buka Turnamen Sepak Bola PS AMLA Cup 2025

Bupati Aceh Besar Buka Turnamen Sepak Bola PS AMLA Cup 2025

12/05/2025
281 Atlet Futsal Aceh Besar Ikuti Seleksi Pra PORA

281 Atlet Futsal Aceh Besar Ikuti Seleksi Pra PORA

12/05/2025
Dayah DQA Gelar Pelepasan 111 Santri Tingkat SMP

Dayah DQA Gelar Pelepasan 111 Santri Tingkat SMP

12/05/2025
Kembangkan Pembinaan Atelt, SMP Unggul Calang Kunjungi SMAKON Aceh

Kembangkan Pembinaan Atelt, SMP Unggul Calang Kunjungi SMAKON Aceh

12/05/2025

Terpopuler

Koperasi Merah Putih Asoe Nanggroe Terbentuk

Koperasi Merah Putih Asoe Nanggroe Terbentuk

10/05/2025

Petinggi PT. PEMA Tinjau Lokasi Pengelolaan Komoditi Sulfur di Aceh Timur, Ada Apa?

Terseret Ombak, Seorang Siswa SD di Abdya Ditemukan Meninggal Dunia

Petinggi PT PEMA Silaturahmi ke PT Medco E&P Malaka

Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Blang Pidie Abdya, Tak Berpotensi Tsunami

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com