Banda Aceh – Anggota DPR Aceh, Muslim, meminta Pemerintah Aceh memberikan perhatian khusus kepada Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) sebagai rumah sakit rujukan COVID-19. Dia menyebut banyak pasien Corona mulai tak tertangani.
Muslim berbicara saat menginterupsi rapat paripurna yang digelar di DPR Aceh, Kamis (2/9/2021). Rapat dipimpin Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin serta dihadiri sejumlah anggota Dewan.
Dalam interupsi, Muslim awalnya berbicara soal penyekatan yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 di Lhokseumawe. Menurutnya, penyekatan itu menimbulkan kemelaratan ekonomi rakyat.
“Semua kegiatan yang dilaksanakan, saya contohkan di Lhokseumawe terputus sehingga butuh perhatian kita ketika penetapan kebijakan COVID itu harus dimusyawarahkan dan dipikirkan sebaik-baiknya,” kata Muslim.
Dia lalu menyinggung soal penanganan pasien Corona di RSUDZA Aceh. Muslim menilai ada sejumlah permasalahan yang terjadi di rumah sakit rujukan milik Pemerintah Aceh tersebut.
“Saya baru tadi pagi berkunjung ke RSUDZA khusus perawatan COVID. Di sana banyak pasien yang tidak tertangani. Ini mohon jadi perhatian,” jelas Muslim.
“Ada pasien tabrakan kemudian diputuskan hasil pemeriksaan adalah COVID. Operasi yang seharusnya ketika sampai pasien dilaksanakan, tapi tidak dilakukan karena menyangkut COVID,” lanjutnya.
Muslim meminta kondisi di rumah sakit tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Aceh. Dia menyebut masalah utama sekarang adalah pelaksanaan kesehatan bukan penyekatan.
“Jadi dalam hal ini saya menyarankan lakukan dulu perawatan masyarakat yang sudah terkena COVID. Ini yang menjadi perhatian. Bukan penyekatan. Penyekatan lakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga ada pemahaman untuk vaksin dan lainnya,” bebernya.