Meulaboh – Sebagai subjek utama dalam pendidikan, guru madrasah harus terus berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran. Apalagi saat ini guru harus menghadapi generasi milenial/generasi digital yang tidak hanya sebagai objek, akan tetapi juga menjadi subjek belajar.
“Guru madrasah harus terapkan digitalisasi dalam metode pembelajaran,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H Khairul Azhar SAg MSi.
Hal tersebut disampaikan Khairul Azhar pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat di aula Yayasan Al Azhar Meulaboh, Selasa 9 November 2021.
Khairul Azhar menambahkan, guru madrasah harus mengupgrade diri dari metode pembelajaran lama, menjadi metode pembelajaran berbasis digital. Jika tidak, maka guru madrasah akan semakin tertinggal oleh perkembangan zaman.
“Semua lini harus sudah berorientasi pada teknologi digital,” tambahnya.
Selain itu, guru madrasah juga harus meningkatkan kompetensi, sikap dan kualitas peserta didik, terutama dalam berpikir, menganalisa dan mencari solusi penyelesaian suatu permasalahan.
Menurut Khairul, Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) yang akan berlangsung hingga akhir Desember 2021 tersebut juga menjadi wadah untuk melahirkan berbagai program peningkatan kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan keberagaman peserta didik, serta menjadi wadah untuk mencari solusi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran.
Khairul menambahkan, guru madrasah juga harus mengintegrasikan setiap materi yang disampaikan dengan nilai agama, sosial dan toleransi dalam keberagaman. Nilai toleransi hanya sebatas sosial, budaya dan menghargai perbedaan saja, namun tidak masuk ke ranah yang dapat merusak akidah.[]