Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat mengkritik keputusan Cina membatalkan banyak penerbangan dari AS karena penumpang yang dites positif Covid-19 dan memperingatkan mereka dapat mengambil tindakan balasan.
“Tindakan Cina tidak sejalan dengan Perjanjian Transportasi Udara AS-Cina. Kami terlibat dengan (pemerintah Cina) dalam hal ini dan kami memiliki hak untuk mengambil tindakan regulasi yang sesuai,” kata juru bicara Departemen Transportasi Amerika Serikat (USDOT). .
Cina pada hari Rabu memerintahkan penangguhan enam penerbangan AS ke Cina dalam beberapa minggu mendatang setelah lonjakan penumpang yang dites positif Covid-19, meningkat menjadi 70 pembatalan sepanjang tahun ini.
Penangguhan terakhir mempengaruhi dua penerbangan United Airlines dari San Francisco ke Shanghai dan empat penerbangan China Southern Airlines dari Los Angeles ke Guangzhou.
Kedutaan Besar Cina di Washington belum memberikan komentar.
Airlines for America, grup perdagangan yang mewakili United, Delta Air Lines, dan American Airlines, mengatakan operator AS sedang “berkomunikasi dengan pemerintah AS dan Cina untuk mengidentifikasi jalan ke depan yang meminimalkan dampak kepada wisatawan.”
Beijing dan Washington telah berdebat tentang layanan udara sejak awal pandemi.
Sebelum pembatalan terbaru, tiga maskapai AS dan empat maskapai Cina mengoperasikan sekitar 20 penerbangan seminggu antar-negara, jauh di bawah angka lebih dari 100 per minggu sebelum pandemi.
Cina telah menangguhkan penerbangan dengan negara lain, termasuk enam penerbangan dari Prancis dan Kanada, Rabu.
Jumlah penerbangan AS yang dibatalkan telah bertambah sejak Desember, karena infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron melonjak ke rekor tertinggi di Amerika Serikat.
Cina menutup semua perbatasannya untuk pelancong, memotong total penerbangan internasional menjadi hanya 200 seminggu, atau 2 persen dari tingkat pra-pandemi, kata Administrasi Penerbangan Sipil Cina (CAAC), September.