Jakarta -Indonesia selaku tuan rumah G20 mengatakan bahwa Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov telah mengkonfirmasi akan hadir secara virtual pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral minggu depan.
Pejabat Kementerian Keuangan RI Wempi Saputra menyebut Indonesia tidak memiliki kapasitas untuk tidak mengundang anggota mana pun.
“Sebagai presiden, Indonesia telah mengundang semua anggota dan mulai hari ini ada yang mengkonfirmasi kehadiran fisik dan beberapa secara virtual,” katanya saat briefing, Kamis, 14 April 2022.
Wempi menegaskan event ini berlaku untuk semua anggota, termasuk kementerian keuangan dan bank sentral Rusia. Akan tetapi, Jakarta sedang mempertimbangkan untuk mengundang Ukraina ke pertemuan yang akan diadakan di Washington DC pada Rabu, 20 April 2022.
“(Pertimbangannya) untuk membahas dampak konflik di Ukraina terhadap kondisi ekonomi global,” katanya.
Dalam jumpa pers Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis, Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia mendengarkan semua pendapat negara anggota G20, termasuk mengundang Ukraina ke KTT Bali, November.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dijadwalkan untuk berangkat ke Eropa pada 19 sampai 2022 April mendatang. Salah satu agenda Retno dalam lawatannya adalah berkonsultasi ronde kedua ihwal isu Ukraina dan G20. Inggris, Prancis, Belanda, dan Turki, jadi tujuan kunjungan Retno nanti.
Konflik geopolitik di timur Eropa telah berpengaruh pada dinamika forum internasional G20. Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kompak tak mau satu meja dengan Putin di forum G20 nanti.
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengancam pihaknya akan memboikot sejumlah pertemuan di G20 tahun ini jika Rusia hadir. Yellen mengacu pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang dijadwalkan pada 20 April 2022 mendatang di Washington D.C.
Menjawab segala tekanan itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah menegaskan, kepanitiaan G20 akan tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia. Preseden prosedural KTT G20 yang berlaku, jadi alasan keputusan Indonesia.