PEUNARON – Kematian satwa dilindungi akibat jerat yang dipasang manusia kembali terjadi di Aceh. Setelah 3 ekor harimau sumatera ditemukan mati beberapa hari lalu, kini giliran seekor gajah jantan sumatera ditemukan tak bernyawa dengan kaki terjerat.
Gajah itu ditemukan telah jadi bangkai di aliran sungai di hutan produksi Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur.
“Lokasinya cukup jauh dan medan yang sulit dilalui. Untuk sampai ke sana, hanya bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor jenis trail dengan jarak tempuh lebih kurang dua jam, setelah itu dilanjutkan dengan jalan kaki,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Serbajadi Iptu Hendra Sukmana, Sabtu (30/4).
Dia menjelaskan, gajah mati itu ditemukan masyarakat. Temuan itu dilaporkan ke pihak kepolisian, Jumat (29/4).
Tim gabungan terdiri dari polisi, TNI, dan petugas Forum Konservasi Leuser (FKL) lantas bergerak menuju lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka tiba di sana 7 jam kemudian, sekitar pukul 21.00 WIB.
“Setiba di lokasi, kami menemukan bangkai gajah jantan yang mati di aliran sungai. Pada kaki kiri ada bekas terkena tali jeratan,” jelas Hendra.
Atas temuan tersebut, pihaknya memutuskan menginap sekaligus mengamankan lokasi. Mereka menunggu tindakan pihak terkait lainnya untuk proses olah TKP dan nekropsi.
Sementara Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto membenarkan adanya temuan gajah Sumatera mati di wilayah Aceh Timur. “Iya betul saat ini tim medis BKSDA sedang bergerak menuju ke lokasi temuan bangkai,” ujarnya.