LHOKSUKON – Jembatan darurat di Desa Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, ambruk, pada Kamis (5/5/2022).
Padahal, jembatan itu baru dibangun sekitar dua pekan lalu. Dampaknya, puluhan desa terisolasi. Pembangunan jembatan itu satu rangkaian dengan rehabilitasi Bendungan Krueng Pase seluas 8.922 hektare di Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, dengan nilai kontrak sebesar Rp 56 miliar.
Camat Meurah Mulia, Aceh Utara, Andre Prayudha menyebutkan, jembatan itu lintas utama menghubungkan antar-desa dalam kecamatan itu.
“Jadi, sebelumnya sudah kami minta perusahaan yang mengerjakan untuk buat bagus jembatan itu. Ternyata, tidak diindahkan juga. Sekarang, warga harus memutar jauh sekitar satu jam kendaraan dari Kecamatan Nibong untuk ke desa lainnya,” kata Andre, saat dihubungi via telepon, pada Jumat (6/5/2022).
“Jadi. harus memutar jauh dulu baru bisa terkoneksi antar-desa. Lewat dari kecamatan lain dulu baru bisa ke desa di Kecamatan Meurah Mulia, ini sungguh menyulitkan warga,” tambah Andre.
Jembatan berkonstruksi kayu itu ambruk dan hayut terbawa arus sungai. Tiga hari terakhir, hujan deras melanda Kabupaten Aceh Utara.
Andre meminta agar perusahaan PT RJ dari Jawa Timur segera membangun ulang jembatan itu. “Agar masyarakat bisa melaluinya lagi dan akses jadi lebih mudah,” terang dia.
Kepala Pewakilan PT RJ di Aceh Utara, Laksmana, saat dihubungi via telepon belum menjawab. Pesan singkat yang dikirimkan belum dijawab hingga berita ini ditayangkan.