SIGLI – Hujan deras yang melanda kota seluruh Aceh telah menyebabkan banjir hampir seluruh kabupaten yang ada dalam wilayah Provinsi Aceh. kondisi banjir paling parah terjadi di sepanjang wilayah Pantai Timur Banda Aceh menuju arah Medan.
Di kabupaten Pidie, semua kecamatan mengalami hal demikian. Salah satunya di Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie.
Dimana, ratusan rumah terendam banjir, areal persawahan juga tergenang oleh air yang terus meninggi.
Hal itu dikatakan oleh Keuchik Gampong Blang Raya Junaidi M.Pd mengatakan kepada atjehwatch.com, Minggu, 22 Januari 2023.
Dikatakannya, hujan yang terus-menerus ditambah lagi saluran sungai yang semakin sempit dan dangkal salah satu faktor penyebab utama banjir ini. Air yang turun dari langit dengan intensitas tinggi tidak mampu ditampung dalam sungai sehingga meluap ke pemukiman warga dan memenuhi hampir seluruh rumah.
“Puluhan rumah terkepung banjir, puluhan ternak warga mati, dan puluhan hektar sawah yang baru ditanami petani setempat sudah terendam hampir sepekan, tanda-tanda air surut belum tampak sampai saat ini,” kata Junaidi, M.P.d.
“Banjir di gampong kami sudah dua hari dua malam, sebanyak 39 rumah warga sudah penuh dengan air sehingga harus mengungsi sementara ke tempat famili,” ujarnya.
“Dari laporan para Kadus di lingkungan gampong kami kerugian selain rusaknya perabotan rumah tangga, puluhan ternak seperti ayam dan bebek juga mati terkurung air di dalam kandang, areal sawah yang baru ditanami padi juga tenggelam seperti laut, lebih kurang 10 hektar,” kata Keuchik Junaidi.
Untuk penanggulangan masa panik sementara, unsur Pemerintahan Gampong Blang Raya sudah menyalurkan bantuan berupa beras, minyak goreng, dan mie instant ke setiap warga yang mengalami musibah dengan jumlah 44 KK/126 jiwa.
“Bantuan sementara sudah kami salurkan,” ujarnya.
Keuchik juga menjelaskan bahwa penyebab utama banjir selain hujan yang deras juga diakibatkan dangkalnya abdument dan sempitnya palung sungai yang bersisian sebelah barat Gampong Blang Raya.
“Sungai semakin sempit, beberapa kali sudah saya keluhkan masalah ini!”
“Masyarakat berharap hendaknya dinas terkait agar segera turun ke lokasi melihat keadaan ini, sungai semakin sempit dan dangkal, sudah seharusnya dilakukan pengerukan.”
“Kami sangat menderita dengan keadaan ini, petani menjerit karena harus menanam ulang padi mereka. Semoga Pemerintah Daerah dapat mengkaji hikmah dari bencana ini sehingga ada solusi untuk mengurangi. Intinya sungai sudah sangat sempit dan dangkal, butuh pengerukan,” tutupnya.[Mul]