Aceh Selatan– Pasar Sayur dan daging di gampong Blang Geulinggang, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, yang selesai dibangun 5 tahun yang lalu rusak parah, pasar ini terbengkalai tidak terurus dan terkesan seperti kandang sapi,jorok,menyeramkan dan jadi sarang kelelawar.

Namun, pasar itu tampak telantar. Pintu juga beberapa pasilitas yang ada mulai tidak bisa digunakan,plafon berjatuhan dan sebagian besar bangunan nya mulai rusak,lampu-lampu nya hilang, bahkan pohon tumbuh besar menjulang dan akarnya mulai mengangkat lantai beton dan sewaktu-waktu bisa roboh dan menimpa bangunan yang dibangun dari uang rakyat tersebut.

Plafon Mulai Berjatuhan
“Dibangun antara tahun 2016-2017 dengan anggaran kurang lebih bekisar Rp 6,5 miliar. Setelah itu tidak difungsikan sampai hampir semua bangunannya menunggu rusak parah.
Padahal ada beberapa ruas atau blok bangunan tersebut disewakan kepada masyarakat,bahkan halaman dan ruko kecil disewakan kepada pengusaha pameran hiburan anak-anak, namun bangunan tersebut tampaknya juga tidak dirawat oleh pengelola nya padahal setiap even pasti ada pemasukan dari pengusaha yang ingin menyewa lahan tersebut.

“Jika memang dinas tidak berniat memfungsikannya, baiknya dialih fungsikan saja menjadi gedung serbaguna atau gor. Yang ditakutkan tempat itu disalah gunakan menjadi tempat nyabu dan mabuk-mabukan juga menjadi tempat maksiat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Buang-buang uang negara saja program pembangunan seperti itu. Dibangun lalu rusak karena tidak difungsikan, jorok seperti kandang lembu, kapan ini di fungsikan secara profesional,” tanya zamzami penuh kecewa.
Seharusnya bangunan nya yang begitu megah itu betul-betul bermanfaat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelas zamzami yang sangat konsen dan peduli terhadap masyarakat kelas bawah.
Fadhlul , pegiat LSM Formak Aceh Selatan, juga ikut menyoroti perihal pasar rakyat tersebut, Jika kadis disperindag tidak mampu mengelola-nya secara baik, fadhlul meminta bupati segera mengevaluasi kepala dinas disperindag tersebut, ia menilai bahwa hasil dari pantauan nya pembangunan pasar rakyat di dibeberapa kecamatan memang tidak difungsikan dengan baik dan moderen sejak pertama dibangun termasuk pasar rakyat yang ada di sawang.
Dia menilai, pembangunan pasar itu tidak tepat sasaran untuk siapa diperuntukan lalu tidak sesuai dengan rencana awal untuk pasar rakyat, sehingga dibiarkan telantar dan rusak parah,” ucap Fadhlul.
Walaupun pasar tersebut dibangun oleh bupati sebelum nya,seharus pemerintah saat ini melalui dinas nya mampu memfungsikan pasar rakyat tersebut untuk kepentingan masyarakat ,” kata fadhlul.

“Fadhlul, juga meminta pihak polres aceh selatan untuk meminta keterangan kepada dinas perindustrian dan perdagangan,karena ia menilai bahwa banyak kegiatan yang tidak berkenaan dengan fungsi pasar yang sebenar nya,kegiatan seperti pasar malam dan lain nya diadakan di pasar rakyat tersebut apakah sepengetahuan pihak dinas terkait atau tidak, sebab pengelolaan nya dinilai sangat tidak profesional.
Sebaik nya bupati memerintahkan dinas terkait untuk mengelola pasar rakyat ini langsung oleh dinas dan tidak diberikan kepada yang tidak faham tentang fungsi pasar tersebut,” kata anggota LSM Formak.
Begitu banyak kegiatan dilakukan di atas tanah pemda tersebut dan uang pemasukan dari setiap pelaku usaha tentunya menghasilkan pundi rupiah dan uang tersebut dapat digunakan untuk pemeliharaan bangunan nya” tutup fadhlul.