BLANGPIDIE – Dampak buruk dari merebaknya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) hingga menelan korban jiwa.
Hal tersebut mengudang perhatian seluruh masyarakat setempat, tak terkecuali Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), Sardiman, ia mendesak pemerintah setempat segara mencarikan solusi dalam upaya penangan wabah penyakit mematikan itu.
Sardiman atau yang akrab disapa Tgk Panyang, meminta Pemerintah mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) setempat dalam melakukan penanganan dengan hal-hal yang efektif.
Karena semenjak Januari hingga September tahun ini, seratusan lebih warga Abdya diserang DBD. Data dari RSUTP menerangkan, di bulan Januari ada 31 orang pasien yang terkena, Februari 17 orang, Maret 14 orang, April 12 orang, Mei 7 orang, Juni 7 orang, Juli 9 orang, Agustus 6 orang dan bulan September ada 10 orang.
“Berdasarkan data yang saya peroleh dari Direktur RSUDTP, ada 113 pasien yang dirawat yang terdampak wabah penyakit DBD, terhitung sejak Januari hingga September 2023. Menurut saya ini bukanlah jumlah yang sedikit sehingga perlu ditangani serius oleh dinas terkait,” kata Sardiman pada awak media, Sabtu (16/09/2023).
Oleh karena itu, Sardiman berujar selaku wakil rakyat yang membidangi pemerintahan umum, berharap kepada Dinkes dan DLHK harus sinkron dan saling bekerja sama dalam mengatasi wabah penyakit DBD yang merebak di Abdya sekarang ini.
“Sekarang tidak ada waktu untuk kita saling menyalahkan, akan tetapi sekarang yang perlu kita pikirkan bagaimana cara untuk mengatasi masalah wabah ini yang berdampak pada masyarakat Abdya,” tegas Tgk Panyang.
Menurut Sardiman, untuk mengatasi wabah penyakit ini wajib dilakukan semacam gotongroyong, pembersihan lingkungan terutama ditempat yang terkena dampak wabah tersebut.
“Saya juga berharap dukungan camat, keuchik dan warga untuk sama-sama membatu dalam mengatasi wabah penyakit DBD, karena jika dibiarkan akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan dan berujung kematian,” pungkas Sardiman, politisi Partai Aceh itu. (Rusman)