MEULABOH – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak 36 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah tersebut lumpuh dan tidak bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar akibat terendam banjir. Sekolah tersebut tersebar di lima kecamatan.
“Aktivitas belajar mengajar tidak bisa dilaksanakan secara maksimal, yakni di Kecamatan Pante Ceureumen, Woyla, Panton Reu Kaway XVI, Sungai Mas, Samatiga, Bubon, dan Arongan Lambalek,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat, Husaini di Meulaboh, Kamis (23/11/2023).
Sekolah yang terdampak banjir tersebut di antaranya SDN 11 Meulaboh, SDN 17 Meulaboh, dan SDN 27 Meulaboh yang masing-masing berlokasi di Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Kemudian, di Kecamatan Kaway XVI meliputi SDN Tanjong Meulaboh, SDN Alue Peudeung, SDN Pasi Teungoh, SDN Pasi Jeumpa, SDN Gampong Baro Kecamatan Panton Reue serta SDN Pasi Aceh Kecamatan Meureubo.
Banjir juga menyebabkan aktivitas di SDN Teupin Peuraho, SDN Keub, dan SDN Arongan Lambalek di Kecamatan Arongan Lambalek terdampak. Bencana alam yang sama juga melanda SDN Alue Lhok Kecamatan Bubon, SDN Napai, SDN Alue Meuganda, SDN PIR Batee Puteeh, SDN Pasi Ara dan SDN Blang Luah Kecamatan Woyla Timur, dan SDN Padang Jawa Kecamatan Woyla.
Banjir juga melumpuhkan aktivitas belajar mengajar di SMPN 5 Meulaboh, SMPN 1 Kaway XVI, SMPN 3 Woyla Timur, SMPN 3 Kaway XVI, dan SMPN 3 Meureubo. Siswa SMPN 2 Woyla Barat, SMPN 1 Woyla Timur, SMPN 3 Woyla Timur, SMP Kubu Capang, SMPN 4 Woyla, SMPN 2 Woyla, SMPN 1 Woyla Barat, serta SMPN 1 Kaway XVI juga senasib, tak bisa bersekolah.
Husaini mengatakan pendataan infrastruktur yang terdampak banjir terus dilakukan. Pihaknya hingga saat ini juga masih terus berupaya melakukan pendataan terhadap kerugian yang timbul akibat banjir.
“Kami sudah memantau kondisi di sekolah-sekolah yang terdampak banjir dan berharap tidak ada kerugian besar akibat bencana alam ini,” katanya.