Jakarta – Presiden Amerika Serikat Joe Biden lagi-lagi salah ucap ketika berbicara di depan publik.
Setelah keliru menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai Vladimir Putin alias Presiden Rusia, Biden kini menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai “Wakil Presiden (Donald) Trump.”
Dalam konferensi pers solo di konferensi tingkat tinggi (KTT) peringatan 75 tahun NATO di Washington, Biden mulanya ditanya mengenai potensi Harris mengalahkan Trump apabila dia memegang tiket untuk jadi kandidat presiden AS.
Biden lantas menjawab bahwa dia tidak akan memilih “Wakil Presiden Trump untuk menjadi wakil presiden” jika menurutnya tak memenuhi syarat menjadi seorang presiden.
“Dengar, saya tidak akan memilih Wakil Presiden Trump untuk menjadi wakil presiden [jika] saya pikir dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden,” kata Biden, seperti dikutip CNBC.
Ini merupakan kedua kalinya Biden salah ucap di acara yang sama. Sebelumnya, ia menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Dan sekarang saya ingin menyerahkannya kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian sebanyak tekadnya. Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, Presiden Putin,” kata Biden, sebelum dengan cepat mengoreksi dirinya sendiri, saat pertemuan NATO.
Selip lidah semacam ini sudah sering dilakukan Biden beberapa waktu terakhir. Presiden berusia 81 tahun itu salah satunya pernah salah menyebut kepala stafnya sebagai “panglima tertinggi saya” sebelum akhirnya dikoreksi.
Di beberapa kesempatan lain, ia juga keliru menyebut Islandia sebagai Irlandia. Trump juga pernah disebut “profesor saya (my professor)” alih-alih “pemimpin sebelum saya (my predecessor)”.
Kondisi Biden ini membuat sebagian pihak khawatir bahwa Biden tak bisa melanjutkan pencalonannya sebagai calon presiden AS pada November mendatang. Apalagi, penampilannya kala berdebat dengan Trump di CNN pada 27 Juni lalu dinilai mengecewakan lantaran ia terlihat sangat tidak fit.