BLANGPIDIE – Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Barat Daya, Ny. Ratna Sari Dewi Safaruddin membuka secara langsung Bazar Kue Lebaran di arena Rek Buah Kodim 0110 Aceh Barat Daya _di depan gedung BAS Blangpidie, Selasa (25/03/2024).
Diketahui, setidaknyak ada 20 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari empat kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya, mulai dari Kecamatan Blangpidie, Susoh, Jeumpa hingga Setia ikut serta dalam program tersebut.
Yang menjadi inisiator kegiatan adalah Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Aceh Barat Daya, dukung penuh Pemerintah Abdya bersama unsur Forkopimkab lainnya.
Bazar kue lebaran itu akan berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Maret 2025, dan ditargetkan akan menjadi bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program besar KADIN Abdya yang telah mendaftarkan 223 UMKM di wilayah tersebut.
Dalam sambutan Ketua TP PKK Abdya, Ny. Ratna Sari Dewi Safaruddin, mengapresiasi KADIN Abdya yang telah menginisiasi acara atau kegiatan bazar itu.
“Menurut laporan panitia tadi, ini merupakan bazar pertama yang secara khusus menghadirkan kue-kue lebaran, dengan melibatkan para pelaku UMKM lokal. Kami pikir ini sebuah langkah awal yang sangat baik dalam memperkenalkan dan memasarkan produk-produk unggulan kita kepada masyarakat luas,” kata Ny. Ratna Sari Dewi atau yang akrab disapa Nana.
Menurutnya,kegiatan ini juga selaras dengan program 100 hari kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya saat ini di bidang ekonomi. Oleh karena itu, kita ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan atensinya, terutama ibu-ibu para pelaku UMKM yang senantiasa mendukung program ini.
“Kita tentunya berharap agar bazar ini tidak hanya menjadi acara sekali saja, tetapi dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin, khususnya pada hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha, di perayaan HUT Abdya, maupun berbagai event lainnya yang diselenggarakan di Nanggroe Breuh Sigupai ini,” pintanya.
Ikut didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0110 Abdya, Ny. Agriany Beni Maradona, Ketua Bhayangkari Polres Abdya, Ny. Retno Agus Sulistianto, Ketua IAD Ny. Tuty Bima serta pengurus TP PKK Abdya lainnya, Nana menyarankan agar bazar seperti ini tidak hanya terpusat di Kota Blangpidie semata, tetapi juga dilaksanakan di Kecamatan Manggeng dan Kecamatan Babahrot. Sebagai kota satelit di ujung timur dan barat Blangpidie. Karena kedua Kecamatan tersebut memiliki potensi ekonomi yang besar dan patut kita dorong pengembangannya, tentunya juga dengan tidak mengesampingkan kecamatan-kecamatan lainnya.
“Selain itu, kami juga sangat mendukung ide-ide kreatif seperti ini, hingga dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM. Karena itu, kedepan kami akan mencoba mengusulkan kepada Bapak Bupati Aceh Barat Daya agar pada bulan Ramadhan yang akan datang, kita dapat menyelenggarakan ‘Kampung Ramadhan’. Kampung Ramadhan ini nantinya akan menjadi pusat kuliner dan produk UMKM yang dapat menarik perhatian masyarakat dan wisatawan,” cetusnya.
Ia juga akan mendorong Dinas terkait untuk menyediakan toko khusus yang bisa menjadi pusat oleh-oleh khas Abdya, sehingga para pengunjung yang datang atau melewati Blangpidie dapat dengan mudah menemukan produk-produk unggulan kita.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini, termasuk KADIN Aceh Barat Daya, Pimpinan DPRK, IWAPI Abdya, dan Bank BSI. Semoga kerja sama ini terus terjalin dan memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga bazar ini sukses dan membawa keberkahan bagi kita semua,” imbuh Nana Safaruddin.
Diketahui, dalam pelaksanaannya, program ini mendapat pendampingan langsung dari Ketua Kadin Abdya, H. Hasrul Hasan dan Dewan Pertimbangan Kadin, Elizar Lizam, SE. AK serta pengurus Kadin lainnya.
Para pelaku UMKM yang terpilih dalam program ini menghadirkan berbagai produk unggulan khas daerah, seperti kue kering, bolu, kue mentega, dan kue keripik.
Produk-produk ini merupakan hasil olahan masyarakat setempat yang telah lama menjadi bagian dari budaya kuliner di Abdya.