Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Sejarah

Masjid Peninggalan Ulama Asal Madinah di Pucok Krueng

redaksi by redaksi
07/10/2019
in Sejarah
0
Masjid Peninggalan Ulama Asal Madinah di Pucok Krueng

Masjid Di Pucok Krueng. Foto anugrahkubah.com

BANGUNAN itu mayoritas terbuat dari kayu. Pondasinya masih kokoh. Hanya lantainya saja yang sudah dilapisi keramik.  Kain putih serta Alquran dan kitab bertulisan huruf arab jawi memenuhi lemari kecil di shaf bagian depan kiri.

Ada juga mimbar kecil yang dicat berwarna kuning di sana. Mimbar ini biasanya digunakan oleh khatib saat salat Jumat berlangsung.

Suasana sekeliling masih alami. Tak ada Air conditioning (AC) atau penyejuk ruangan di masjid ini, kecuali beberapa kipas angin biasa yang terpasang di tiang pondasi. Ini karena bentuk bangunan itu terbuka.

Seorang pria tampak sedang membaca Alquran. Sementara beberapa wanita muda terlihat sedang melaksanakan salat dhuha.

Minggu pagi, 6 Oktober 2019, bus yang ditumpangi atjehwatch.com singgah di masjid peninggalan ulama asal Madinah ini.

“Ini masjid peninggalan sejarah di Aceh. Bangunan masih terawat dengan rapi,” ujar Edi Saputra, seorang pelintas yang menyempatkan diri untuk salat di sana.

Ya, Masjid bersejarah ini berada di Jalan Raya lintas Banda Aceh-Medan, Simpang Beuracan, Kemukiman Beuracan, Gampong Kuta Trieng, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

Masjid ini didirikan oleh Teungku Muhammad Salim pada 1622 masehi. Berdasarkan tahunnya, pembangunan masjid ini berlangsung pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Teungku Muhammad Salim merupakan ulama asal Madinah yang datang ke Meureudu bersama Teungku Japakeh dan Malem Dagang dalam rangka pengembangan Islam di Aceh.

Ia kemudian menetap di hulu sungai sehingga diberi laqab Teungku Di Pucok Krueng. Dari sinilah, syiar Islam kemudian menyebar ke berbagai pelosok di Aceh dan Pidie Jaya.

Berdasarkan catatan, sejak dibangun 354 tahun lalu, masjid ini pernah dipugar sebanyak dua kali. Pertama tahun 1947 dan kedua tahun 1990 oleh Bidang Kemeseuman Sejarah Kepurbakalaan Kanwil Depdikbud Aceh.

Rajali, warga setempat yang dijumpai oleh atjehwatch.com di lokasi, mengatakan saat gempa mengguncang Pidie dan Pidie Jaya beberapa waktu, beberapa bagian dari masjid bersejarah ini, sempat retak dan rusak.

“Namun kemudian diperbaiki kembali. Masjid menjadi kebanggaan masyarakat Pidie Jaya,” ujarnya. []

Tags: masjid bersejarah acehmasjid pucok kruengteungku di pucok kruengteungku muhammad salim
Previous Post

Muhammad Kadafi, DPR RI Berdarah Aceh dengan Harta Rp123,7 Miliar

Next Post

Sudah 20 Hari Tak Pulang, Tiga Nelayan Aceh Diduga Nyasar ke Negara Lain

Next Post
Sudah 20 Hari Tak Pulang, Tiga Nelayan Aceh Diduga Nyasar ke Negara Lain

Sudah 20 Hari Tak Pulang, Tiga Nelayan Aceh Diduga Nyasar ke Negara Lain

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

DPRK Banda Aceh Terima Pertanggungjawaban APBK 2024

DPRK Banda Aceh Terima Pertanggungjawaban APBK 2024

08/07/2025
Jemaah Haji Aceh di Arab Saudi Tersisa 133 Orang

Jemaah Haji Aceh di Arab Saudi Tersisa 133 Orang

08/07/2025
Tim DPMG Aceh Verifikasi Data Sejumlah Mukim Persiapan di Abdya

Tim DPMG Aceh Verifikasi Data Sejumlah Mukim Persiapan di Abdya

08/07/2025
ASN Kanwil Kemenag Aceh Serahkan Zakat Melalui Baitul Mal Aceh

ASN Kanwil Kemenag Aceh Serahkan Zakat Melalui Baitul Mal Aceh

08/07/2025
HT Ibrahim Terima Audiensi Komisioner KKR Aceh di Senayan

HT Ibrahim Terima Audiensi Komisioner KKR Aceh di Senayan

08/07/2025

Terpopuler

Haru, Kakak-Beradik Asal Pidie Ini Rasakan Sensasi Berhaji di Usia Muda

Haru, Kakak-Beradik Asal Pidie Ini Rasakan Sensasi Berhaji di Usia Muda

07/07/2025

Nyan, Sejumlah Pustu Akan Direhap di Pidie

Habib Luthfie Bin Yahya: Ijtimak Ulama Aceh Jalan Terbaik Penyelesaian Blang Padang

Tarian “Sentinel” Pukau Pengunjung Sound of Nanggroe di Taman Budaya Aceh

Pupuk Subsidi Mahal Dan Langka, Bupati Diminta Copot Kadistan Asel

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com