MEUREUDU – Untuk mencegah terjadinya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Komunitas Pijay Gleh melakukan aksi bersih lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk Aides Egypti dan melakukan sosialisasi pada masyarakat di pasar Bandar Dua.
Aksi tersebut, dengan membersihkan lingkungan seperti rumput liar, membersihkan genangan air, saluran air atau got yang tersumbat, membersihkan sampah yang diduga sebagai tempat bersarangnya nyamuk penyebab DBD dan menguburkan sampah di Keude Ulee Gle, Minggu 1 November 2019.
Ketua komunitas Pijay Gleh Fazli Husin mengatakan, aksi bersih mencegah penyebaran nyamuk penyebab DBD dan tertinggi di Kecamatan Bandar Dua, sesuai yang disampaikan Kabid P2P dan Promkes Dinkes-KB Pijay, Eddy Azwar SKM, M.Kes, beberapa hari yang lalu.
“Untuk mengantisipasi terjadinya penyakit DBD di Pidie Jaya, upaya yang kami lakukan adalah bersama-sama bergotong royong membersihkan lingkungan membasmi jentik sebagai bentuk perlindungan nyamuk dari faktor penyakit DBD,” kata Fazli kepada media.
Untuk mencegah terjadinya wabah penyakit DBD, komunitas Pijay gleeh melakukan aksi bersih lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk Aides Egypti dan menjaga lingkungan.
Menurutnya, akibat serangan nyamuk Aides Egypti penyebab DBD, banyak warga yang terkena musibah tersebut.
Sehingga pihaknya sangat peduli dan mengajak masyarakat Kabupaten Pidie Jaya umumnya dan Bandar Dua khususnya agar bisa memperhatikan lingkungannya.
“Kami meminta kepada masyarakat Kabupaten agar selalu memperhatikan lingkungannya, untuk mencegah penyakit DBD. Ya kalau lingkungannya bersih siapa lagi yang sehat dan bangga,” ujarnya.
“Kegiatan yang kita lakukan dua minggu ini merupakan kegiatan rutinitas dalam aksi peduli lingkungan dan edukasi kepada masyarakat, dan jangan ada anggapan sebagai musiman,” tambahnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan dan KB Pidie Jaya, Munawar Ibrahim, SKp, M.P.H, melalui Kabid P2P dan Promkes Eddy Azwar, mengatakan kasus DBD ada 68 kasus dari Januari – November dan kecamatan Bandar Dua ada 18 kasus dari total 68 kasus.
“Kami mengajak masyarakat untuk menggalakkan kembali kegiatan gotong royong di masyarakat, kehadiran komunitas Pijay Gleh begitu penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih apalagi saat ini pemerintah Aceh sedang menggalakkan program BEREH (Bersi, Rapi, Estetis dan Hijau) yang salah satu penekanannya apa upaya kebersihan lingkungan sekitar kita. Ke depan kita harapkan adanya kerjasama dari semua unsur baik OPD, Ormas, LSM dan dunia usaha serta masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.”
Laporan Muliadi