BANDA ACEH-Anggota DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky, menyurati Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia terkait dugaan penangkapan dua kapal nelayan asal Aceh Timur oleh Otoritas Laut Thailand pada 21 Januari 2020 silam.
Surat tersebut dikirim pada 22 Januari 2020 lalu. Surat ini dilayangkan kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI serta Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI.
“Benar. Ini kasus terbaru. Kita surati Kemlu sejak 22 Januari. Kita advokasi ini bersama-sama, semoga cepat selesai,” kata Iskandar Usman Al-Farlaky, yang juga Sekretaris Komisi V DPRA itu.
Kata Iskandar, dirinya berharap Kemlu dapat bertindak cepat dengan memberi bantuan hukum dan perdampingan kepada nelayan asal Aceh Timur ini.
“Ini bukan yang pertama saya menyurati Kemlu. Untuk dua kasus sebelumnya juga kita surati Kemlu. Alhamdulillah responnya cepat. Kali ini kita berharap respon yang cepat pula,” ujar politisi muda Partai Aceh ini lagi.
Sebagaimana yang diketahui, dua Kapal Motor (KM) asal Aceh Timur diduga ditahan oleh Otoritas Laut Thailand pada 21 Januari lalu. Dua kapal ini adalah KM Perkasa Mahera dan KM Voltus. Dua kapal ini diduga terseret arus hingga hanyut ke perbatasan laut tiga negara, yaitu Indonesia, India dan Thailand.
Kata Al-Farlaky, kedua kapal asal Aceh ini kini diduga berada di Pangkalan Angkatan Laut Wilayah III Tap Lamuk Provinsi Phangnga, Thailand. Adapun jumlah Anak Buah Kapal (ABK) yang berada dalam kedua kapal ini diduga berjumlah 32 orang.
Beberapa nama ABK yang berada di dua kapal ini seperti Munir (narkoda), Ibrahim (KKM), Saiful, Khairul, Nanda, Ikbal, M. Yunus, Nurdin, Dona, Iskandar, Rijal, Adi, Ishak, Munzir, Nurdin, Midi, Edi, Munir, Firman, Pendi, Adi, Aris, Abdul Hadi, Andi, Saleh, M Jamil, Adi dan Mawardi.
“Kita berharap seluruh ABK yang ditahan segera mendapat pendampingan dari Kemlu. Semoga dengan adanya advokasi yang cepat, mereka yang ditahan ini bisa segera dipulangkan ke Aceh. Karena mereka melintasi batas laut bukan karena sengaja tapi karena hanyut dan terseret arus,” ujar dewan asal Aceh Timur lagi.
Iskandar juga berharap kepada keluarga ABK ini untuk tetap tenang selama advokasi berlangsung “Kita usahakan semaksimal mungkin sehingga semuanya bisa pulang dengan selamat,” kata Iskandar lagi. []