BANDA ACEH – Juru Bicara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simajuntak, mengatakan sejak awal Maret 2020 lalu, penyebaran covid-19 di Indonesia terus bertambah secara signifikan hingga dengan saat ini.
“Bukan hanya di Indonesia, tetapi pandemic covid-19 ini juga telah menyebabkan tidak ada satu Negara-pun di dunia saat ini yang mampu memastikan kapan wabah ini akan berarkhir, sebelum vaksin ditemukan,” kata Dahnil Anzar Simajuntak dalam sesi kuliah umum 2 Mei 2020 yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa PPKn FKIP Unsyiah dibawah pimpinan Suhendri.
“Ketidakpastian kapan virus ini akan berakhir, telah mengharuskan kita terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah penyebaran wabah ini agar tidak meluas, mulai dari mitigasi secara real dan juga proses penanganan yang efektif, termasuk pemberlakuan PSBB,” Kata Dahnil.
Kuliah umum yang dipandu oleh Maimun bin Lukman tersebut mengangkat tema “Bela Negara ditengah Ancaman Covid-19” dengan menggunakan sarana Zoom Cloud Meeting. Kuliah ini diikuti oleh ratusan peserta terdiri dari mahasiswa, dosen, aktivis dan juga guru.
Selanjutnya, Anin sapaan akrab untuk Dahnil Simajuntak, menambahkan bahwa dilihat dari proses penyebarannya, covid-19 ini sebenarnya tidak bisa dihentikan oleh pemerintah saja, tetapi juga perlu terlibat rakyat secara maksimal.
“Oleh karena itu Kementerian Pertahanan RI menyatakan perang semesta terhadap ancaman Covid-19 ini, yang juga dikategorikan sebagai ancanan non militer. Maka, kesadaran kolektif masyarakat secara total sangat dibutuhkan dalam menghadapi ancaman in. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan melalui solidaritasnya, yaitu; proteksi kelompok, dan solidaritas kelompok.”
Pria kelahiran Aceh Tamiang 10 April 1982 itu menambahkan bahwa selain perang semesta, dengan strategi yang telah didesain secara detail dan terukur, Kementerian Pertahanan juga sedang berupaya membangun ketahanan pangan masyarakat saat ini.
“Sebenarnya, Covid-19 ini telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap sektor kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial dan sebagainya. Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan RI telah mencanangkan program revitalisasi pertanian jangka pendek untuk membangun ketahanan pangan masyarakat dengan strategi yang tepat, cepat dan mudah, dan hal ini juga diterapkan oleh Negara-negara dunia pada saat perang dunia pertama,” ujarnya. []