BANDA ACEH – Seorang mantan anggota DPR Aceh periode 2014-2019, berinisiar WI, dari fraksi Golkar, untuk Dapil Tamiang-Langsa, diduga menipu teungku dayah di Aceh Utara senilai Rp20 juta.
Kasus ini dialami oleh Abu Hanifah, pimpinan Dayah Sabilul Huda Gampong Mantang Kumbang, Kecamatan Baktya, kabupaten Aceh Utara.
Abu Hanifah, kepada atjehwatch.com, mengatakan kejadian yang menimpanya tersebut berawal dari komitmen sang dewan berinisial WI untuk membantu pembangunan sarana dan prasarana dayah miliknya dalam APBA Perubahan 2019.
“Jadi sosok itu awalnya berkomitmen membantu sarana dayah kami dalam APBA Perubahan 2019 melalui program aspirasinya. Komitmen ini kemudian disertai dengan selembar kertas dari WI yang ditunjukan kepada Kadis Pendidikan Dayah Aceh,” ujar Abu Hanifah.
Dalam surat tadi, kata Abu Hanifah, terdapat sejumlah list dayah dan plot anggaran. Salah satu yang masuk list adalah pembangunan sarana dan prasarana Dayah Sabilul Huda Gampong Mantang Kumbang, Kecamatan Baktya, kabupaten Aceh Utara, yang dipimpinnya dengan nilai anggaran Rp300 juta.
“Saat itu saya sangat senang. Karena ada dewan yang ingin membantu,” ujar Abu Hanifah.
Kemudian, kata teungku dayah tadi, pada 20 Juni 2019 lalu, datang dua orang suruhan WI berkunjung ke dayah miliknya. Mereka berinisiar BA dan W.
Abu Hanifah memang mengenal kedua orang tadi merupakan sosok melekat pada dewan WI tadi.
“Mereka minta panjar Rp20 juta untuk diserahkan ke WI dan atas permintaan WI. Ini tak ada komitmen sebelumnya. Saya bingung,” ujarnya.
Namun, kata Abu Hanifah, kedua sosok tadi akhirnya menggunakan sejumlah logika hingga dirinya luluh.
“Jujur saya tak begitu mengerti soal aspirasi saat itu. Ketika diklaim itu uang mereka, ya saya bingung. Yang ada uang sama saya saat itu Rp15 juta. Akhirnya saya serahkan dengan menandatangani kwitansi ini. Rp5 juta lagi saya kirim ke rekening,” kata Abu Hanifah.
Tetapi yang terjadi kemudian, kata teungku ini, program yang katanya masuk APBA Perubahan 2019 akhirnya tidak pernah ada.
“Hingga sekarang, saya telepon dua orang yang namanya dikwintasi ini tidak pernah lagi diangkat. Demikian juga dengan sosok dewan yang bersangkutan,” ujarnya kemudian dengan nada pelan.