Tamiang – Juliono, 50 tahun, warga Dusun 2 Sisirau Desa Simpang Kiri, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam parit di areal perkebunan kelapa sawit milik PT. Pati Sari.
Kepala Polisi Sektor Kejuruan Muda Polisi Resor Aceh Tamiang Inspektur Polisi Satu (Iptu) Hendra Sukmana mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, Juliono sering mencari ikan dengan menggunakan alat setrum rakitan dengan menggunakan baterai sepeda motor.
“Diperkirakan Almarhumah tersengat alat setrum ikan hasil rakitannya. Sebab saat ditemukan jasad korban yang berada di dalam parit di tengah perkebunan kelapa sawit sedang menggendong alat itu,” kata Hendra kepada Tagar, Sabtu, 25 Juli 2020.
Cerita itu bermula atas kecurigaan istri korban, Tini Rantini, 47 tahun. Sebab hingga larut malam Juliono tidak kunjung pulang, yang sebelumnya pamit pada sang istri untuk mencari ikan pada Kamis, 23 Juli 2020 dari pukul 18:30 WIB. “Merasa cemas, Tini kemudian meminta bantuan tetangga dan warga untuk mencari suaminya,” katanya.
Selanjutnya, Tini bersama tetangga dan warga lainnya pun pergi mencari korban di lokasi di mana ia sering mencari ikan. Hingga jam menunjukan pukul 19.30 WIB korban belum juga ditemukan, namun mereka tidak menyerah dan terus mencarinya.
“Kemudian sekira pukul 21.30 WIB salah satu warga yang ikut mencari korban, Ramadhan, 21 tahun, berhasil menemukan korban di paretan di dalam air, dengan kondisi kaku dan sudah tidak bernyawa lagi. Dugaan Juliono terkena alat setrum ikan miliknya,” kata Hendra.
Selanjutnya, Ramadhan pun langsung menghubungi kepala Dusun 2 Sisiro, Tiar dengan menggunakan telepon genggam miliknya. Kemudian laporan itu diteruskan ke pos polisi sektor kejujuran muda yang berada di pekan Simpang kiri dan puskesmas setempat.
“Tidak berselang lama, anggota polisi sektor Kejuruan Muda bersama ambulan milik puskesmas pun tiba di lokasi, dan segera melakukan evakuasi terhadap Juliono yang sudah dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Setelah dilakukan evakuasi, jasad korban pun langsung di bawa ke rumah duka menggunakan ambulan. “Pihak kepolisian sempat menyarankan kepada keluarga korban agar dilakukan visum untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban, namun pihak keluarga menolak. Selanjutnya korban pun dilakukan proses pemakaman,” ujarnya. []